Hak Asasi Bunga Desa

HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Desa Orobolo kecamatan Rembang kabupaten Pasuruan adalah desa kecil yang terkenal dengan desa yang khas. Khas akan tidak adilnya para anak perempuan yang belum cukup umur sudah dituntut orang tuanya untuk  bertunangan bahakan menikah. Ya itulah ciri khas desa orobolo.

Saya sebagai tetangga desa merasa prihatin atas hak asasi para bunga desa orobolo. Di desa tersebut banyak anak yang masih smp sudah ditunangkan atau di suruh menikah oleh orang tua mereka. Banyak aspek yang membuat orang tua rela dan gampang untuk memberikan anak perempuannya pada orang lain, ada orang tua yang terpaksa menikahkan anaknya karena sudah tidak mampu menyekolahkan anaknya atau ada pula yang menukar anaknya dengan barang yang mereka inginkan pada calon suami anaknya seperti menukarnya dengan sepeda motor. Miris sekali bukan ?

Banyaknya calo yang menawarkan anak perempuan kepada juragan-juragan kaya yang sudah tua membuat orang tua luluh untuk memberikan anaknya. Seharusnya orang tua bisa mengerti keadaan yang di alami oleh sang anak. Hak seorang remaja yang masih ingin beajar dan bermain dengan teman-temannya seperti remaja pada umumnya. Sekarang hak para bunga desa untuk belajar dan bermain hanyalah hayalan semata karena sekarang mereka dituntut untuk mengurus suami, menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak.

Cerita nyata tentang Desa Orobolo ini membuat saya terheran dengan dimana letak hak asasi pada mereka, apakah itu termasuk dalam hak asasi manusia di negeri tercinta kita ini ? Pada dasarnya hak asasi manusia disini harus berfungsi sebagaimana mestinya. Negara, hukum, pemerintah dan masyarakat harus menjaga dan melindungi kehormatan serta harkat martabat para bunga desa orobolo. 

INDONESIA

Indonesia.......
Satu bangsaku
Satu tanah airku
Satu bahasaku

Indonesia........
Indah permai Indonesiaku
Berjuta suku bernaung padamu
Beragam budaya menghiasimu

Indonesia......
Bersatu untuk melawan penindasan
Bersatu untuk melawan kemiskinan
Bersatu untuk berjuang

Indonesia......
Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.....

Pentingkah belajar PKN ?

Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah salah satu pelajaran yang wajib ada dari kita SD hingga kita berada di Perguran Tinggi. PKN merupakan pelajaran yang sangat bermanfaat karena mampu merubah diri seseorang untuk menjadi pribadi yang cinta akan tanah air dan segala aspek ada dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) tersebut.

             Pertama kali saya mengenal istilah PKN pada saat saya masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD), dulu saya berfikir bahwa PKN adalah pelajaran yang hanya mengajarkan tentang tata cara kita berperilaku dengan dan untuk menghargai sesama. Setelah saya belajar PKN di jenjang SMP dan SMA pelajaran PKN yang diajarkan tidak sama, disini saya lebih mengetahui apa itu PKN yang sebenarnya. Pelajaran PKN tidak hanya mengajarkan kita untuk berperilaku baik, sopan, ataupun disiplin seperti saat kita di bangku Sekolah Dasar. Kita diajarkan untuk mencintai tanah air serta mengetahui apa isi dan unsur-unsur yang ada dalan negeri tercinta kita ini, seperti UUD 1945,Bhineka Tunggal Ika, tata negara, nasionalisme, dan lain sebagainya.

            Dari pengalaman belajar tersebut saya menyimpulkan dampak positif dari pembelajaran PKN dari bangku Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi yaitu membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda khususnya mahasiswa dalam menghadapi globalisasi serta mengukuhkan sermangat bela negara. Pelajaraan PKN tersebut bertujuan untuk memupuk cinta tanah air, mengetahui tentang hak dan kewajiban dalam usaha pembelaan negara, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita ini dan mulai saat ini tidak ada kata “Pentingkah belajar PKN ?”.