Tampilkan postingan dengan label 1B - MUFIDATUS SHOLIKHAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 1B - MUFIDATUS SHOLIKHAH. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 November 2015

Hakku Tuk Bersosialisasi Terhimpit Orangtuaku



            Dalam narasi yang saya buat ini, saya akan menceritakan kisah pelanggaran HAM yang terjadi di sekitar lingkungan rumah saya. Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak perempuan dengan orangtuanya. Anak perempuan yang saya ceritakan ini adalah anak yang memiliki sikap pendiam dan sangat patuh pada orangtuanya.
            Saat anak perempuan ini duduk di bangku Sekolah Dasar, ia jarang sekali bermain dengan teman-teman sebayanya karena, oarangtuanya melarangnya untuk untuk bermain diluar rumah sehingga, ia kurang memiliki teman di lingkungan sekitarnya. Ia keluar rumah hanya untuk bersekolah dan mengaji. Setelah itu, ia harus langsung pulang ke rumah.
            Anak perempuan tersebut tumbuh dan berkembang menjadi seorang remajadan ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Saat ia sudah remaja seperti ini, orangtuanya pun masih sangat hyperprotective padanya.  Orangtuanya tidak membelikan handphone untukknya padahal, anak usia remaja sangat membutuhkan handphone untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Jadi, suatu ketika jika ia ada perlu dengan teman-temannya, ia memakai handphone ayah atau ibunya. Suatu ketika, pernah terjadi pada saat anak perempuan ini meminjam handphone ibunya untuk membalas SMS dari teman cowoknya, kemudian ibunya  mengetahui hal itu dan ibunya langsung marah padanya. Tidak hanya itu, anak perempuan ini juga tidak boleh mengendarai sepeda motor sendiri, dan saat ia pergi kemanapun harus diantar oleh ayah atau ibunya. Saat ia sekolahpun, ia diantar jemput oleh ayahnya. Jadi, ia jarang sekali berkumpul dan sharing bersama teman-temannya di sekolah maupun dilingkungannya karena, keterbatasan waktu dan larangan orangtuanya.
            Orangtuanya menginginkan anak perempuan semata wayangnya menjadi anak yang yang memiliki kepribadian yang baik dan tidak banyak tingah laku, sehingga orangtuanya hyperprotective padanya.  Namun, cara atau metode yang dilakukan oleh orangtuanya kepada anaknya ini kurang tepat, karena orangtuanya secara langsung telah melanggar hak asasi dari anak perempuan ini, terutama hak kebebasan untuk memilih dan hak untuk bersosialisasi. Dengan perlakuan orangtua yang hyperprotective ini, maka anak ini tumbuh dan berkembang menjadi anak yang memiliki sikap individual dan kurang memiliki teman.
            Sekarang ini, anak perempuan ini sudah beranjak dewasa ia sudah menyelesaikan program kuliah S-1 nya di salah satu perguruan tinggi di Kediri, setelah ia wisuda ia pun oleh orangtuanya di perkenalkan oleh seorang lelaki dan beberapa hari yang lalu anak perempuan ini di lamar oleh lelaki pilihan orangtuanya tersebut . Tidak lama lagi, anak ini akan melangsungkan pernikahan dengan seorang lelaki hasil perjodohan orangtuanya.
            Jadi, kisah anak perempuan ini cukup memprihatinkan. Harapan saya, semoga dengan adanya kisah nyata ini, para orangtua tidak terlalu hyperprotective pada anaknya. Orangtua, sebaiknya melakukan pendekatan persuasif pada anaknya dan lebih dekat dengan anaknya.

Rabu, 28 Oktober 2015

Topeng Kemakmuran Ibu Pertiwi




Negeriku …
Negeri yang kaya raya
Kaya budaya
Kaya sumber daya alam
                                                            Sungguh ku bersyukur atas karunia Illahi
                                                            Negeri yang subur, makmur nan bersahaja
Namun…
Apa mungkin negeri ini dikatakan negeri yang sejahtera, negeri yang bersahaja ?
Jika masih banyak rakyat yang menderita
Jika masih banyak rakyat yang merintih
Menahan lapar dahaga
                                                            Apa ini yang kita dapatkan dari negeri yang kaya ini?
                                                            Negeri yang telah merdeka dari penjajahan
                                                            Tapi, kemiskinan tetap merajalela
Tak hanya itu, banyak orang yang berpangkat hidup bermewah-mewahan
Banyak tikus-tikus pemakan uang yang tak bertanggung jawab
Kejahatan kerah putih namanya
Sungguh tak bermoral !
Sungguh memprihatinkan !
                                                            Lawan, Lawanlah penghianat negeri ini !
                                                            Biarkan mereka hancur
                                                            Biarkan mereka membusuk dalam jeruji besi
Bangkit, bangkitlah negeriku !
Jadilah penerus bangsa yang bermoral mulia !
Guna nusa dan bangsa yang bersahaja

Jumat, 16 Oktober 2015

Akibat Kurangnya Nasionalisme di Sudan



          Konflik Internal hampir terjadi diseluruh negara di dunia. Salah satunya adalah Negara Sudan. Salah satu penyebab dari berbagai konflik yang ada di Negara Sudan adalah perbedaan dan diskriminasi. Selain itu, negara ini juga tidak pernah lepas dari konflik internal perebutan kekuasaan.
            Penyebab utama dari konflik-konflik yang terjadi di Sudan adalah kurangnra rasa nasionalisme dari para penduduk Sudan itu sendiri. Konflik-konflik yang terjadi di Sudan diantaranya adalah konflik agama, dimana seharusnya orang-orang dunia memiliki sikap saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama, namun kenyataannya agama dijadikan dalih untuk  perselisihan antara satu agama dengan agama yang lain. Selain itu, di Sudan juga terjadi konflik kesukuan atau ras. Eksistensi dari berbagai suku dalam sebuah negara cenderung tidak diberikan pelayanan publik yang sama dengan suku ataupun ras yang lain. Sehingga dari peristiwa tersebut timbullah diskriminasi atau perbedaan. Politik di Negara Sudan diwarnai dengan ketidakadilan yang memicu munculnya konflik-konflik internal di Sudan.Secara umum konflik internal hebat yang terjadi di Sudan adalah konflik antara Sudan Utara dengan Sudan Selatan.
            Konflik Sudan Utara dengan Sudan Selatan berawal dari penjajahan Inggris di Sudan. Dengan adanya konflik tersebut Sudan terbagi menjadi 2 wilayah yaitu wilayah utara dominan penduduk etnis Arab dengan mayoritas beragama islam sedangkan wilayah selatan dominasi etnis kulit hitam Afrika dengan mayoritas beragama nasrani. Inggris berkeinginan untuk memopersatukan Sudan selatan dan Sudan Utara. Namun, Sudan Selatan khawatir adanya ketidakadilan dan kekhawatiran tersebut terbukti dalam birokrat dari 800 kursi hanya 6 kursi orang yang berasal dari Sudan Selatan.
            Sudan Selatan membentuk kelompok baru yaitu Southerm Sudan Liberation Movement (SSLM). Pemberontakan SSLM ini bertujuan untuk menampun seluruh aspirasi rakyat. Meskipun, seluruh rakyat Sudan Selatan melakukan gerilya untuk menyerang Sudan. Namun, hal itu tetap tidak dapat mempersatukan Sudan Selatan secara utuh karena, ada beberapa konflik antar etnis setempat.
            Perang Sipil yang terjadi di Sudan adalah perang sipil terpanjang di dunia. Perang ini berlangsung selama 40 tahun. Akibat dari perang ini, lebih dari 2 juta rakyat kehilangan nyawa dan kehilangan harta benda. Selama konflik itu terjadi dilaporkan mereka, bahwa ada perekrutan anak-anak menjadi tentara.
            Pada tahun 2005, tercapai penyusunan perjanjian damai. Dalam perjanjian tersebut muncul perintah utnuk mengeluarkan anak-anak dari ketentaraan dan mengembalikan mereka ke tempat asal mereka.
            Pada 9 Juli 2011, Sudan Selatan dimerdekakan sebagai Negara Republik. Masalah yang dihadapi Sudan Selatan yaitu belum stabilnya keamanan setempat sebagai akibat dari konflik-konflik kecil yang terjadi.
            Berbagai konflik yang terjadi di Sudan banyak memberikan pelajaran bagi negara-negara lain untuk melakukan perbaikan, diantaranya :
1)      Menggalakkan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa Nasionalisme, seperti seminar dan pameran kebudayaan.
2)       Memberikan pendidikan moral, sehingga para penerus bangsa tidak mudah menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam negara tercinta.
3)      Pelatihan organisasi.


           

MATERI MACAM-MACAM GERAK

A. Lokomotor Gerakan lokomotor  gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling.  Ger...