Tampilkan postingan dengan label PGMI I-A Naila Saadah Mumtazah (D07215030). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PGMI I-A Naila Saadah Mumtazah (D07215030). Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Desember 2015

Peran Para Ulama dalam Radikalisme

Akhir-akhir ini sering kita jumpai berita di televisi atau media sosial lainnya yang membahas tentang sikap radikalisme masyarakat golongan tertentu untuk menunjukkan eksistensi mereka. Kekerasan sering mereka lakukan untuk memprotes kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kehendak mereka. Namun menurut saya, cara yang mereka lakukan itu salah. Tidak seharusnya mereka menindak sesuatu dengan kekerasan, apalagi sampai merusak tatanan negara seperti misalnya demo kenaikan bahan bakar minyak dengan membakar fasilitas umum dan memblokir jalan.
Ini terjadi akibat kurangnya kefahaman mereka tentang ajaran agama yang tidak pernah mengajarkan tentang kekerasan. Niat mereka pada mulanya mendalami agama, namun sumber mereka kurang jelas atau mereka hanya belajar tanpa guru. Seperti dengan membaca dan mencoba memahami sendiri buku terjemahan yang kurang dapat dipertanggung jawabkan.
Di Indonesia aksi kekerasan yang terjadi selama ini kebanyakan dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan agama mereka. Agama yang tak pernah mengajarkan kekerasan mereka menjadikan tameng untuk melakukan kekerasan. Kadang teks agama dari kitab suci mereka jadikan dalih untuk melakukan kekerasan atas nama jihad, sehingga apa yang mereka lakukan mereka anggap itu adalah sesuatu yang benar dengan tidak menghiraukan akibatnya.
Selama dunia belum berakhir, faham radikal akan tetap ada termasuk di Indonesia. Tindakan mereka sangat tidak dibenarkan baik menurut agama ataupun negara. Kita yakin bahwa tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan terhadap sesama umat manusia, yang ada malah saling mengasihi antar sesama makhluk ciptaan Tuhan.
Mungkin gerakan radikalisme ini dapat dicegah, salah satunya dengan cara mengoptimalkan peran ulama dalam mendakwahkan nilai-nilai luhur agam islam karena ulama adalah simbol yang sangat efektif untuk mewujudkan islam rahmatan lil alamin. Ulama harus bisa mengajarkan pesan-pesan islam yang damai sehingga tidak ada kesalahan makna dalam teks agama seperti jihad, yang dapat dilakukan tanpa ada tindak kekerasan.

Senin, 30 November 2015

Jihad Para Teroris

Minggu malam tanggal 13 November lalu, serangkaian teroris terencana penembakan massal, bom bunuh diri dan penyanderaan terjadi di Paris, Perancis terjadi 6 penembakan massal dan 3 bom bunuh diri. Kejadian tersebut menewaskan 129 korban dan 352 luka parah. Bom bunuh diri itu adalah atas dasar balas dendam karena keterlibatan pasukan perancis dalam perang saudara Irak, saat terjadi serangan udara di Irak dan Suriah. Militer perancis ikut serta dalam kejadian itu. Perancis menyerang sejumlah target di Suriah untuk pertama kalinya. Akhirnya NIIS (Negara Islam Irak Suriah) merencanakan sebuah balas dendam.
Menurut saya, tindakan tersebut telah menyimpang dari ajaran agama baik dalam bidang aqidah dan muamalah. Mereka melakukan penyerangan balas dendam itu atas dasar dakwah, merela menganggap dengan cara seperti itu mereka trlah berjihad dan ketika mereka tewas dalam bom bunuh diri itu terhukumi mati syahid dan mendapat balasan surga. Padahal dalam islam tidak mengajarkan dakwah dengan cara kekerasan apalagi berniat jihad yang sampai menyakiti dirinya sendiri. Islam mengajarkan dakwah dengan cara-cara yang simpatik, tidak dengan kekerasan namun malah merangkul dengan baik. Pendahulu- pendahulu kita dulu sangatlah toleran, mereka menerima dan merangkul orang-orang di sekitarnya dalam berdakwah, sambil memasukkan hal-hal yang penting dan mendasar. Penyempurnaan sedikit demi sedikit sehingga menjadi sempurna. Mereka mengikuti ajaran islam tanpa terasa, tanpa di paksa dan tanpa tersakiti layaknya bom bunuh diri yang telah dijatuhkan di Paris.
Saya sangat tidak setuju dengan peristiwa bom bunuh diri ini karena terlihat sangat konyol. Karena selain merusak tatanan agama yang benar dan kebenarannya bersifat mutlak, potensi akal juga harus tetap tunduk dan patuh terhadap Al Quran dan Hadist yang menjadi pedoman hidup setiap orang muslim jadi tidak harus dengan bertindak kekerasan seperti itu.

MATERI MACAM-MACAM GERAK

A. Lokomotor Gerakan lokomotor  gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling.  Ger...