Sayangkah kalian pada ibu
kalian? Sudahkah kalian berbakti pada ibu kalian? Dalam hal ini saya akan
menceritakan sebuah kisah seorang ibu, dimana anaknya melupakan dan
meninggalkannya. Bagaikan kacang yang lupa pada kulitnya. Sebut saja nama ibu
itu adalah "Hayati" dia seorang single parents, suaminya telah
meninggal dunia. Dia merawat dan membesarkan putrinya seorang diri. Dia bekerja
keras untuk menyekolahkan putri-putrinya hingga lulus SMA. ketika
putri-putrinya sudah tumbuh dewasa, ibu Hayati mulai sakit-sakitan. Hingga
suatu hari ia terserang stroke. Dalam kondisi stroke ia tidak bisa melakukan
apapun. Saat kondisi seperti ini putri-putri ibu Hayati tega meninggalkan ibu
Hayati seorang diri. Ibu Hayati mendapatkan makanan dari belas kasihan
tetangga. Para Tetangga memberikan makanan dengan cara melemparnya dari
jendala. Mengapa Tetangga memberikan makanan dari jendela? Karena mereka jijik
jika harus masuk ke kamar ibu Hayati sebab kamar ibu Hayati tidak lagi
berbentuk seperti kamar. Bayangkan saja, dengan kondisi ibu Hayati yang tak
mampu berbuat apa-apa, tentu ibu Hayati melakukan BAB dan BAK dikamar itu.
kamar itu Bau, kotor, dan juga terdapat hewan yang menjijikkan disekitar kamar.
Sudah lebih 6 bulan ibu Hayati Sakit namun putri-putrinya tidak pernah
sekalipun datang menjenguk. Bahkan ibu Hayati tidak pernah mendapat pengobatan
sama sekali dari Dinas kesehatan daerah tempat tinggalnya. Hingga suatu hari
ibu hayati meninggal dunia namun putri- putrinya tidak datang untuk menemui ibu
Hayati untuk yang terakhir kalinya. Semoga amalan ibu Hayati diterima disisi
Allah SWT.
Tampilkan postingan dengan label 1C-ROHMATUL FAIZAH (D97215107). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 1C-ROHMATUL FAIZAH (D97215107). Tampilkan semua postingan
Selasa, 24 November 2015
Selasa, 27 Oktober 2015
Jeritan rakyat
Langit hitam penuh kabut
Sinarmu kini telah hilang
Jerit tangis dalam gelap
Berharap lentera kembali datang
Api berkobar-kobar...
Angin berhembus kencang...
Bagai badai menghantam
Deret derita yang tak jua usai
Air mata hanyalah pengiring
Untuk mereka yang telah pergi
Jeritan keras tak hentinya terdengar
Berharap sang pemimpin mendengar
Kamis, 22 Oktober 2015
1C-Rohmatul Faizah (D97215107)
Dikejar target
Pkn
membawa pengaruh baik bagi penerus bangsa. Hal tersebut dikarenakan, Pkn
mengajarkan banyak hal tentang bagaimana kita bersikap terhadap sesuatu. Pkn
juga mampu menumpuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme bagi penerus bangsa.
Selain itu Pkn mampu membentuk karakter
diri dari peserta didik.
Pkn
seringkali dianggap sebelah mata oleh para pelajar. Saya termasuk dalam pelajar
yang melihat sebelah mata terhadap Pkn. Sebuah target atau kriteria penilaian
yang di buat guru untuk muridnya menjadikan beban yang harus dicapai oleh
pelajar, hal itu dapat membuat peserta didik merasa bosan atau tidak menyukai
pelajaran Pkn.
Pembelajaran
Pkn yang paling tidak menjadi beban adalah ketika saya masih di tingakat TK.
Ketika TK guru mengenalkan Pancasila dengan lagu, hal itu bertujuan agar
peserta didik mudah mengingat pancasila. Pada pembelajaran Pkn tingkat SD
banyak hal yang diajarkan diantaranya, tentang bagaimana sikap kita terhadap
guru, orang tua, orang yang lebih tua dari pada kita, dan orang yang
membutuhkan pertolongan. Pkn pada tingakat SD juga mengajarkan tentang
rambu-rambu lalu lintas, hak dan kewajiban aparat pemerintahan, dasar negara
dan masih banyak lagi. Namun pada tingakat SD inilah saya mulai merasa bosan
dengan pelajaran Pkn, sebab guru saya sering memberi tugas hafalan kepada
peserta didiknya. Saya sering tidur malam untuk mengahafalkna tugas tersebut, namun
setelah tugas hafalan itu selesai atau sudah dinilai, dalam beberapa hari
kedepan tugas hafalan tersebut sudah hilang dari ingatan atau sudah tidak hafal,
namun janga dinggap saya selalu hafal dengan tugas hafalan yang di berikan
guru, saya seringkali tidak hafal dan oleh sebab itu saya sering dihukum oleh
guru saya.
ketika
tingkat SMP guru saya jarang sekali menjelaskan materi pembelajaran, namun
disinilah saya merasa sedih karena setiap ulangan wajib lisan dan itu pun maju
satu persatu didepan gurunya. Walaupun soal yang ditanyakan oleh gurunya hanya
tiga, namun jika kita sudah di depan gurunya rasa nervous pasti ada, itu
membuat hafalan yang sudah kita hafalkan hilang dalam ingatan kita. Selanjutnya
tingkat SMA, dalam tingkat ini hal yang membosankan adalah ketika ulangan.
Mengapa demikian? Itu dikarenakan jika nilai kita tidak memenuhi kriteria
penilaian yang di berikan gurunya maka kita wajib remidi sampai nilai kita
memenuhi kriteria. Tahukah kamu apa kriterianya? Kriterianya adalah jawaban
yang ditulis harus sama persis dengan yang ada di paket, kurang satu kata maka
dianggap jawaban tidak sempurna, dan kriteria lain adalah nilai yang harus dicapai
cukup tinggi, jika nilai tidak memenuhi maka wajib remidi dan jika dalam remidi
tersebut nilai kita belum juga memenuhi maka kita wajib mengikuti remidi lagi.
Di
balik pembelajaran Pkn yang penuh dengan
target-target tersebut. Ada hal yang tanpa saya sadar telah membuat saya yang
dulu pemalas mampu memenuhi target-target yang telah diberikan guru saya,
walaupun dengan usaha yang keras. Jadi Pkn membawa pengaruh yang baik untuk
diri saya.
Langganan:
Postingan (Atom)
MATERI MACAM-MACAM GERAK
A. Lokomotor Gerakan lokomotor gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling. Ger...
-
Seorang laki-laki kecil yang malang, namanya El. Umurnya 8 tahun. ia tinggal di rumah yang besar dan mewah, semua fasilitas yang ia butuhk...
-
Hak asasi manusia merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah tuhan yang ...
-
A. Lokomotor Gerakan lokomotor gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling. Ger...