Tampilkan postingan dengan label 1C-ROHMATUL FAIZAH (D97215107). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 1C-ROHMATUL FAIZAH (D97215107). Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 November 2015

HAM Seorang Ibu

Sayangkah kalian pada ibu kalian? Sudahkah kalian berbakti pada ibu kalian? Dalam hal ini saya akan menceritakan sebuah kisah seorang ibu, dimana anaknya melupakan dan meninggalkannya. Bagaikan kacang yang lupa pada kulitnya. Sebut saja nama ibu itu adalah "Hayati" dia seorang single parents, suaminya telah meninggal dunia. Dia merawat dan membesarkan putrinya seorang diri. Dia bekerja keras untuk menyekolahkan putri-putrinya hingga lulus SMA. ketika putri-putrinya sudah tumbuh dewasa, ibu Hayati mulai sakit-sakitan. Hingga suatu hari ia terserang stroke. Dalam kondisi stroke ia tidak bisa melakukan apapun. Saat kondisi seperti ini putri-putri ibu Hayati tega meninggalkan ibu Hayati seorang diri. Ibu Hayati mendapatkan makanan dari belas kasihan tetangga. Para Tetangga memberikan makanan dengan cara melemparnya dari jendala. Mengapa Tetangga memberikan makanan dari jendela? Karena mereka jijik jika harus masuk ke kamar ibu Hayati sebab kamar ibu Hayati tidak lagi berbentuk seperti kamar. Bayangkan saja, dengan kondisi ibu Hayati yang tak mampu berbuat apa-apa, tentu ibu Hayati melakukan BAB dan BAK dikamar itu. kamar itu Bau, kotor, dan juga terdapat hewan yang menjijikkan disekitar kamar. Sudah lebih 6 bulan ibu Hayati Sakit namun putri-putrinya tidak pernah sekalipun datang menjenguk. Bahkan ibu Hayati tidak pernah mendapat pengobatan sama sekali dari Dinas kesehatan daerah tempat tinggalnya. Hingga suatu hari ibu hayati meninggal dunia namun putri- putrinya tidak datang untuk menemui ibu Hayati untuk yang terakhir kalinya. Semoga amalan ibu Hayati diterima disisi Allah SWT.

Selasa, 27 Oktober 2015

Jeritan rakyat



Langit hitam penuh kabut
Sinarmu kini telah hilang
Jerit tangis dalam gelap
Berharap lentera kembali datang

Api berkobar-kobar...
Angin berhembus kencang...
Bagai badai menghantam
Deret derita yang tak jua usai

Air mata hanyalah pengiring
Untuk mereka yang telah pergi
Jeritan keras tak hentinya terdengar
Berharap sang pemimpin mendengar

Kamis, 22 Oktober 2015

1C-Rohmatul Faizah (D97215107)

Dikejar target
Pkn membawa pengaruh baik bagi penerus bangsa. Hal tersebut dikarenakan, Pkn mengajarkan banyak hal tentang bagaimana kita bersikap terhadap sesuatu. Pkn juga mampu menumpuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme bagi penerus bangsa. Selain itu Pkn mampu  membentuk karakter diri dari peserta didik.
Pkn seringkali dianggap sebelah mata oleh para pelajar. Saya termasuk dalam pelajar yang melihat sebelah mata terhadap Pkn. Sebuah target atau kriteria penilaian yang di buat guru untuk muridnya menjadikan beban yang harus dicapai oleh pelajar, hal itu dapat membuat peserta didik merasa bosan atau tidak menyukai pelajaran Pkn.
Pembelajaran Pkn yang paling tidak menjadi beban adalah ketika saya masih di tingakat TK. Ketika TK guru mengenalkan Pancasila dengan lagu, hal itu bertujuan agar peserta didik mudah mengingat pancasila. Pada pembelajaran Pkn tingkat SD banyak hal yang diajarkan diantaranya, tentang bagaimana sikap kita terhadap guru, orang tua, orang yang lebih tua dari pada kita, dan orang yang membutuhkan pertolongan. Pkn pada tingakat SD juga mengajarkan tentang rambu-rambu lalu lintas, hak dan kewajiban aparat pemerintahan, dasar negara dan masih banyak lagi. Namun pada tingakat SD inilah saya mulai merasa bosan dengan pelajaran Pkn, sebab guru saya sering memberi tugas hafalan kepada peserta didiknya. Saya sering tidur malam untuk mengahafalkna tugas tersebut, namun setelah tugas hafalan itu selesai atau sudah dinilai, dalam beberapa hari kedepan tugas hafalan tersebut sudah hilang dari ingatan atau sudah tidak hafal, namun janga dinggap saya selalu hafal dengan tugas hafalan yang di berikan guru, saya seringkali tidak hafal dan oleh sebab itu saya sering dihukum oleh guru saya.
ketika tingkat SMP guru saya jarang sekali menjelaskan materi pembelajaran, namun disinilah saya merasa sedih karena setiap ulangan wajib lisan dan itu pun maju satu persatu didepan gurunya. Walaupun soal yang ditanyakan oleh gurunya hanya tiga, namun jika kita sudah di depan gurunya rasa nervous pasti ada, itu membuat hafalan yang sudah kita hafalkan hilang dalam ingatan kita. Selanjutnya tingkat SMA, dalam tingkat ini hal yang membosankan adalah ketika ulangan. Mengapa demikian? Itu dikarenakan jika nilai kita tidak memenuhi kriteria penilaian yang di berikan gurunya maka kita wajib remidi sampai nilai kita memenuhi kriteria. Tahukah kamu apa kriterianya? Kriterianya adalah jawaban yang ditulis harus sama persis dengan yang ada di paket, kurang satu kata maka dianggap jawaban tidak sempurna, dan kriteria lain adalah nilai yang harus dicapai cukup tinggi, jika nilai tidak memenuhi maka wajib remidi dan jika dalam remidi tersebut nilai kita belum juga memenuhi maka kita wajib mengikuti remidi lagi.

Di balik  pembelajaran Pkn yang penuh dengan target-target tersebut. Ada hal yang tanpa saya sadar telah membuat saya yang dulu pemalas mampu memenuhi target-target yang telah diberikan guru saya, walaupun dengan usaha yang keras. Jadi Pkn membawa pengaruh yang baik untuk diri saya.

MATERI MACAM-MACAM GERAK

A. Lokomotor Gerakan lokomotor  gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling.  Ger...