Jumat, 16 Oktober 2015

Akibat Kurangnya Nasionalisme di Sudan



          Konflik Internal hampir terjadi diseluruh negara di dunia. Salah satunya adalah Negara Sudan. Salah satu penyebab dari berbagai konflik yang ada di Negara Sudan adalah perbedaan dan diskriminasi. Selain itu, negara ini juga tidak pernah lepas dari konflik internal perebutan kekuasaan.
            Penyebab utama dari konflik-konflik yang terjadi di Sudan adalah kurangnra rasa nasionalisme dari para penduduk Sudan itu sendiri. Konflik-konflik yang terjadi di Sudan diantaranya adalah konflik agama, dimana seharusnya orang-orang dunia memiliki sikap saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama, namun kenyataannya agama dijadikan dalih untuk  perselisihan antara satu agama dengan agama yang lain. Selain itu, di Sudan juga terjadi konflik kesukuan atau ras. Eksistensi dari berbagai suku dalam sebuah negara cenderung tidak diberikan pelayanan publik yang sama dengan suku ataupun ras yang lain. Sehingga dari peristiwa tersebut timbullah diskriminasi atau perbedaan. Politik di Negara Sudan diwarnai dengan ketidakadilan yang memicu munculnya konflik-konflik internal di Sudan.Secara umum konflik internal hebat yang terjadi di Sudan adalah konflik antara Sudan Utara dengan Sudan Selatan.
            Konflik Sudan Utara dengan Sudan Selatan berawal dari penjajahan Inggris di Sudan. Dengan adanya konflik tersebut Sudan terbagi menjadi 2 wilayah yaitu wilayah utara dominan penduduk etnis Arab dengan mayoritas beragama islam sedangkan wilayah selatan dominasi etnis kulit hitam Afrika dengan mayoritas beragama nasrani. Inggris berkeinginan untuk memopersatukan Sudan selatan dan Sudan Utara. Namun, Sudan Selatan khawatir adanya ketidakadilan dan kekhawatiran tersebut terbukti dalam birokrat dari 800 kursi hanya 6 kursi orang yang berasal dari Sudan Selatan.
            Sudan Selatan membentuk kelompok baru yaitu Southerm Sudan Liberation Movement (SSLM). Pemberontakan SSLM ini bertujuan untuk menampun seluruh aspirasi rakyat. Meskipun, seluruh rakyat Sudan Selatan melakukan gerilya untuk menyerang Sudan. Namun, hal itu tetap tidak dapat mempersatukan Sudan Selatan secara utuh karena, ada beberapa konflik antar etnis setempat.
            Perang Sipil yang terjadi di Sudan adalah perang sipil terpanjang di dunia. Perang ini berlangsung selama 40 tahun. Akibat dari perang ini, lebih dari 2 juta rakyat kehilangan nyawa dan kehilangan harta benda. Selama konflik itu terjadi dilaporkan mereka, bahwa ada perekrutan anak-anak menjadi tentara.
            Pada tahun 2005, tercapai penyusunan perjanjian damai. Dalam perjanjian tersebut muncul perintah utnuk mengeluarkan anak-anak dari ketentaraan dan mengembalikan mereka ke tempat asal mereka.
            Pada 9 Juli 2011, Sudan Selatan dimerdekakan sebagai Negara Republik. Masalah yang dihadapi Sudan Selatan yaitu belum stabilnya keamanan setempat sebagai akibat dari konflik-konflik kecil yang terjadi.
            Berbagai konflik yang terjadi di Sudan banyak memberikan pelajaran bagi negara-negara lain untuk melakukan perbaikan, diantaranya :
1)      Menggalakkan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa Nasionalisme, seperti seminar dan pameran kebudayaan.
2)       Memberikan pendidikan moral, sehingga para penerus bangsa tidak mudah menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam negara tercinta.
3)      Pelatihan organisasi.


           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI MACAM-MACAM GERAK

A. Lokomotor Gerakan lokomotor  gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling.  Ger...