Pendidikan kewarganegaraan
sudah sering kita pelajari dari tingkat SD,SMP,SMA hingga perguruan tinggi. Hal
ini mengajarkan kepada semua anak bangsa tentang sikap toleransi,cinta tanah
air,hukum-hukum ketatanegaraan,dll. Adanya pelajaran ini agar jiwa cinta tanah
air sudah tertanam sejak dini namun dalam pelajaran yang satu ini sangat jarang
digemari oleh anak bangsa.
Tengok para petinggi-petinggi negara
yang rata-rata memiliki tingkat kecerdasaan diatas rata-rata bahkan mereka
sangat mengerti hukum-hukum ketatanegaraan namun teryata apa yang terjadi
banyak petinggi neraga yang melakukan korupsi hinga milyaran bahkan triliyunan
sehingga Indonesia menjadi Negara tingkat korupsi yang sangat besar.
Tak jarang dalam pelajaran pendidikan
kewarganegaraan sering kali diajar kan dari SD,SMP,SMA hingga perguruan tinggi
sikap jujur dan sikap cinta tanah air namun mereka tidak mencerminkan sikap
yang telah diajarkan dalam materi pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Entah apa yang terjadi dengan bangsa
ini, kita telah diwarisi sebuah negara yang kaya dengan pengorbanan jiwa dan
raga para pejuang selama ratusan tahun. Tetesan dara para pejuang kini dinodai
oleh para-para cendikia bangsa yang tidak puas dengan penghasilan yang telah didapat
nya setiap bulan. Bayangkan penghasilan petinggi Negara dengan seorang petinggi
Negara tak ada tandingannya sekarang sudah dapat dihitung setiap bulannya para
petinggi N negara dapat mendapat penhasilan 30-40 jt namun seorang guru yang
sangat mulia dalam sebulan mereka hanya dapat menghasilkan 650-1.500.000,padahal
para petinggi Negara pintar karena guru mereka namun apa guru sangat jauh
penghasilannya denga para petinggi Negara,apalagi para guru dan dosen yang
mengajarkan pelajaran pendididkan kewarganegaraan itu sendiri kadang kalah
dengan penghasilan anak didik nya yang menjadi petinggi Negara.
Tengok saja bermunculan para tikus-tikus yang menggerogoti uang rakyat,
uang yang harusnya digunakan untuk kepentingan rakyat malah diambil oleh para
koruptor-koruptor yang dengan santainya dan tanpa rasa bersalah tersenyum serta
tertawa di atas penderitaan rakyat kecil.
Mau jadi apa negara ini, jika suatu
kelak para cendekia-cendekia kita memiliki perilaku layaknya tikus yang
menggeorgoti lumbung padi para petani.
Pemerintah sudah mengambil beberapa
kebijaksanaa agar suatu kelak para anak bangsa bisa menjadi manusia yang
berakhlak dan para anak bangsa ini diharapkan ketika suatu kelak duduk
dipemerintaha bisa bekerja secaa jujur sesuai yang telah diajarkan di
sekolah-sekolah mereka. Salah satu kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah adalah
pendidikan karakter bangsa. Dihrapkan pendidikan di Indonesia bisa
lebih meningkat khususnya pada karakter anak bangsa dan anak bangsa bisa lebih
memahami apa sja yang diajarkan dalam pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan
dapat mengamalkan nya yang telah diajar kan oleh para guru-guru sejak
SD,SMP,SMA hingga perguruan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar