Selasa, 27 Oktober 2015

Pluralisme dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan



Pluralisme dalam  Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Globalisasi.
Sesuai  dengan  Undang-Undang  No 20 Tahun 2003 Tentang  Sistem Pendidikan Nasional  pada Pasal  3  yang  menyebutkan bahwa  pendidikan  nasional  berfungsi mengembangkan  kemampuan  dan membentuk  karakter  serta  peradaban bangsa  yang  bermartabat  dalam  rangka mencerdaskan  kehidupan  bangsa. Pendidikan  nasional  bertujuan  untuk berkembangnya  potensi  peserta  didik  agar menjadi  manusia  yang  beriman  dan bertakwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa, berakhlak  mulia,  sehat,  berilmu,  cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kontribusi  masyarakat dalam ―civic  education‖ dan  perlibatan siswa  dalam  masyarakat  untuk mendapatkan ―civic  experiences  in  the community.‖  Paradigma  ini  tampaknya merupakan  pengembangan  secara sinergistik  dari  tradisi  ―citizenship transmission,  social  science  dan  reflective inquiry.‖  Melalui  pendidikan kewarganegaraan  dapat  memberikan kemampuan  dalam  berdemokrasi  sekaligus memiliki  nilai-nilai  yang  baik  bagi kehidupan  sosial  warga  masyarakat,  siswa pada khususnya. Civic  Education  seharusnya menjadi  bidang  kajian  kewarganegaraan serta disiplin lainnya yang berkaitan secara langung  dengan  proses  pengembangan warga  negara  yang  demokratis  sebagai pelaku-pelaku  pembangunan  bangsa  yang bertanggung jawab.
Pluralisme  menjadi  nilai  utama untuk  memberikan  pemahaman  dan pengertian  kepada  masyarakat  global bahwa  Indonesia  mampu  menjawab kebutuhan dasar warga negara dalam sudut pandang  nilai-nilai  individual  menuju kepada  nilai  kebersamaan  komunitas. Konsep  pemahaman  aktualisasi  nilai-nilai kemasyarakatan  yang  dibentuk  akan mendukung  proses  penyatuan  Indonesia secara utuh.
Warga  masyarakat  harus  sadar bahwa  pluralisme  bukan  mempersempit pola  kehidupan  masyarakat,  tetapi memberikan  rangkaian  pemahaman  suatu proses  nilai  secara  utuh  dari  keseluruhan yang  ada  di  Indonesia. Oleh karena  itulah untuk  memiliki  mentalitas  yang  tanggap terhadap  kemajuan  Iptek  dan  ekonomi global,  maka  diperlukan  mentalitas pembangunan,  dan  proses  pengembangan mental  yang  dikenal  dengan modernisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI MACAM-MACAM GERAK

A. Lokomotor Gerakan lokomotor  gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling.  Ger...