Aimmatul Maziyah
Pembelajaran PKN
selalu ada di sekolah mulai dari tingkat dasar sampai tingkat atas, bahkan di
tingkat perguruan tinggi, yang di pelajari pun berbeda-beda tergantung pada
tingkatannya, namun yang selalu ada dalam pelaaran PKN adalah nilai-nilai
pancasila yang bertuuan agar para penerus bangsa memiliki rasa cinta tanah air
dan dapat memajukan bangsa dengan budi pekerti yang luhur.
Namun apa yang
teradi, mereka mengaarkan PKN kepada murid-muridnya tetapi mereka melupakan apa
yang mereka kerjakan. Lihat saja mereka dengan rasa tanpa bersalah menjadi
tikus-tikus yang menggerogoti uang rakyat di depan murid-muridnya. Lalu
dimanakah peran PKN? Apakah hanya untuk bahan omongan yang akan menghasilkan
uang. Sungguh hal yang tidak patut untuk ditiru, entah apa yang ada di pikiran
mereka. Mereka melupakan ajaran PKN begitu saja tanpa rasa bersalah bak anak
balita yang memcahkan gelas dengan sengaja. Mereka lupa bahwa apa yang mereka
kerjakan menjadi contoh bagi murid-muridnya, lantas bagaimana nasib Indonesia
ika memiliki penerus bangsa yang seperti itu.
Meskipun PKN
dari masa ke masa selalu mengalami perubahan, namun tidak dengan dengan tujuan
utamanya yaitu menjadikan Indonesia negara yang memiliki akhlak dan budi
pekerti yang luhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar