Kamis, 22 Oktober 2015

Stigma siswa pada mata pelajaran PKN yang salah



Linda Kusumawati D97215094
Sekolah merupakan tempat seorang murid atau pelajar untuk menerima pendidikan. Indonesia adalah salah satu negara yang tidak pernah membatasi masyarakatnya untuk mencicipi bangku pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bangunan-bangunan sekolah yang didirikan, mulai dari pekotaan hingga pedesaan.
Dari mulai Sd hingga SMA kita tidak hanya mempelajari 1 pelajaran saja namun lebih dari satu. Disebutkan dalam kata Mutiara “ Jangan puas hanya menguasai satu ilmu saja” ini berarti bahwa kita jangan hanya mempelajari satu ilmu saja, melainkan pelajarilah beberapa ilmu yang lain agar banyak ilmu pengetahuan yang akan didapat. meskipun nanti pada waktu SMA ada sekolah penjurusan,tetap yang dipelajari tidak hanya pelajaran dijurusan itu saja. Salah satu pelajaran yang dari SD hingga SMA diajarkanadalah Pendidikan Kewarganegaraan, atau yang biasa dikenal dengan PPKN waktu masih menginjak di Sekolah Dasar. PKn sebutan yang digunakan di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
Saat menempuh pendidikan di Sekolah dasar, pelajaran PKn yang diajarkan adalah menanamkan rasa kepedulian,menanamkan rasa tanggung jawab. Saat menginjak ke kelas 3 dan seterusnya yang dipelajari adalah mengenalkan wilayah-wilayah disekitar kita,dan tentang Indonesia, yang mencakup wilayah,perundang-undangan,Pemerintahan dan rakyat.
Saat SMP dan SMA pun sebenarnya pembelajaran tetap namun lebih di perinci. Banyak siswa yang mengeluhkan tentang pelajaran ini. Alasan mereka karena pelajaran ini membutuhkan hafalan. Memang hafalan yang menjadi cara ampuh untuk mengingat materi pada pelajaran PKn. Dari SD hingga SMA yang mereka eluhkan adalah menghafalkan Undang-Undang. Bagaimana tidak isi Undang-Undang banyak dan memuat berbagai pasal dan ayat didalamnya. Tidak hanya itu saja setiap 5 tahun sekali pemerintahan di Indonesia mengalami pergantian pada struktur pemerintahannya. Saat menginjak sekolah dasar kita di tuntut untuk mnghafal nama-nama petinggi di negara Indonesia. Namun 5 tahun kedepannya nama-nama itu berganti mengisi jabatan-jabatan petinggi negara.
Sebenarnya anggapan siswa yang mengeluhkan pelajaran PKn dengan alasan banyak menghafal itu salah. Sebenarnya pelajaran PKn ini sangatlah mudah jika kita dari awal menyukainya. Sebenarnya pelajaran ini harus didasari dengan rasa cinta tanah air karena jika dari awal ditanamkan rasa cinta tanah air maka rasa keingin tahuan tentang Indonesia akan muncul. Atau seorang guru menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pelajaran PKn  sehingga siswa akan menyukai pelajaran ini.
Secara keseluruhan pembelajaran PKn telah berdampak baik bagi masyarakat. Dalam pelajaran itu secara tidak langsung mengajarkan cara menjadi warga negara yang baik, serta mengetahui tentang negara yang menjadi tempat kita berpinjak saat ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI MACAM-MACAM GERAK

A. Lokomotor Gerakan lokomotor  gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling.  Ger...