Jumat, 16 Oktober 2015

“ Ketika Hilangnya Kualitas Produk di Mata Masyarakat Indonesia”









Nasionalisme adalah rasa cinta terhadap tanah air atau suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa untuk menciptakan atau mempertahankan kedaulatan sebuah Negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok maunisa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita maupun tujuan untuk mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme serta rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
Namun sayang, rasa nasionalisme dan kebangsaan sebagian besar dari kita mulai memudar. Memudarnya rasa cinta terhadap tanah air ini dapat dilihat dari minimnya pemahaman generasi muda akan nilai-nilai budaya. Remaja sekarang lebih cenderung mengikuti budaya barat yang sangat jauh perbandingannya dengan norma dan adat istiadat bangsa Indonesia.
Remaja sekarang lebih senang dengan hal-hal dan produk-produk impor dibanding dengan produl lokal. Mereka bangga jika menggunakan barang-barang bermerek luar negeri. Sebagian dari mereka malu menggunakan produk lokal karena menganggap produk lokal tidak mengikuti perkembangan zaman, kurang berkualitas, kurang bergengsi dan seterusnya. Bahkan ada sebagian remaja yang sering lupa akan lagu kebangsaannya sendiri.
Seiring berkembangnya zaman, rasa kebangsaan itu kini kian mulai memudar. Memudarnya rasa kebangsaan dalam beberapa tahun akhir-akhir ini, sesungguhnya dikarenakan oleh menguatnya sentimen kedaerahan dan semangat primordialisme yang mengalami pascakrisis. Suatu sikap yang sedikit banyak disebabkan oleh kekecewaan sebagian besar anggota dan kelompok masyarakat bahwa kesepakatan bersama (social contract) yang mengandung nilai-nilai seperti keadilan dan perikemanusiaan dan musyawarah, kerap hanya menjadi wacana belaka.
Membangkitkan semangat cinta tanah air dalam diri anak bangsa, sesungguhnya bisa dimulai dari semangat pemberantasan korupsi dan penegakan hukum dan keadilan atau pengamalan dari setiap nilai yang terkandung pada butiran pancasila. Tetapi semuanya hanya wacana belaka. Hal ini membuat generasi muda menjadi ragu dan tidak percaya. Ketidakpercayaan rakyat terhadap negara kini mulai menurun dan rasa cinta tanah air serta nasionalisme kaum muda juga kini kian memudar.

       Karena tantangan sesungguhnya yang paling berat bagi sebuah bangsa yang berdaulat bukan terletak pada sikap ekspansif dari negara tetangga yang ingin mengklaim milik kita. Tetapi lebih kepada faktor kultur atau pemeliharaan budaya, sikap hidup atau perilaku hidup sehari-hari, seperti bagaimana kita menciptakan keadilan, perikemanusiaan dan lain-lain di dalam bangsa dan negara sendiri. Akhirnya, harus diakui bahwa nasionalisme telah merapuh. Cita-cita proklamasi kini ibarat pohon besar yang akarnya keropos, mudah tumbang ketika diterjang angin. Untuk itu, baik pemerintah maupun warga negara seyogyanya bahu membahu untuk menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme pada generasi muda bangsa Indonesia. Karena, hanya dengan  kesatuan dan persatuanlah cita-cita proklamasi akan terwujud.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI MACAM-MACAM GERAK

A. Lokomotor Gerakan lokomotor  gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling.  Ger...