Nasionalisme adalah rasa cinta
terhadap tanah air atau suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa untuk
menciptakan atau mempertahankan kedaulatan sebuah Negara dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok maunisa yang mempunyai kesamaan
kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita maupun tujuan untuk mewujudkan
kepentingan nasional, dan nasionalisme serta rasa ingin mempertahankan
negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
Namun sayang, rasa
nasionalisme dan kebangsaan sebagian besar dari kita mulai memudar. Memudarnya
rasa cinta terhadap tanah air ini dapat dilihat dari minimnya pemahaman generasi
muda akan nilai-nilai budaya. Remaja sekarang lebih cenderung mengikuti budaya
barat yang sangat jauh perbandingannya dengan norma dan adat istiadat bangsa
Indonesia.
Remaja sekarang lebih senang dengan
hal-hal dan produk-produk impor dibanding dengan produl lokal. Mereka bangga
jika menggunakan barang-barang bermerek luar negeri. Sebagian dari mereka malu
menggunakan produk lokal karena menganggap produk lokal tidak mengikuti
perkembangan zaman, kurang berkualitas, kurang bergengsi dan seterusnya. Bahkan
ada sebagian remaja yang sering lupa akan lagu kebangsaannya sendiri.
Seiring berkembangnya zaman, rasa
kebangsaan itu kini kian mulai memudar. Memudarnya rasa kebangsaan dalam
beberapa tahun akhir-akhir ini, sesungguhnya dikarenakan oleh menguatnya
sentimen kedaerahan dan semangat primordialisme yang mengalami pascakrisis.
Suatu sikap yang sedikit banyak disebabkan oleh kekecewaan sebagian besar
anggota dan kelompok masyarakat bahwa kesepakatan bersama (social contract)
yang mengandung nilai-nilai seperti keadilan dan perikemanusiaan dan
musyawarah, kerap hanya menjadi wacana belaka.
Membangkitkan semangat cinta tanah air
dalam diri anak bangsa, sesungguhnya bisa dimulai dari semangat pemberantasan
korupsi dan penegakan hukum dan keadilan atau pengamalan dari setiap nilai yang
terkandung pada butiran pancasila. Tetapi semuanya hanya wacana belaka. Hal ini
membuat generasi muda menjadi ragu dan tidak percaya. Ketidakpercayaan rakyat
terhadap negara kini mulai menurun dan rasa cinta tanah air serta nasionalisme kaum
muda juga kini kian memudar.
Karena tantangan sesungguhnya yang paling berat bagi sebuah bangsa yang berdaulat bukan terletak pada sikap ekspansif dari negara tetangga yang ingin mengklaim milik kita. Tetapi lebih kepada faktor kultur atau pemeliharaan budaya, sikap hidup atau perilaku hidup sehari-hari, seperti bagaimana kita menciptakan keadilan, perikemanusiaan dan lain-lain di dalam bangsa dan negara sendiri. Akhirnya, harus diakui bahwa nasionalisme telah merapuh. Cita-cita proklamasi kini ibarat pohon besar yang akarnya keropos, mudah tumbang ketika diterjang angin. Untuk itu, baik pemerintah maupun warga negara seyogyanya bahu membahu untuk menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme pada generasi muda bangsa Indonesia. Karena, hanya dengan kesatuan dan persatuanlah cita-cita proklamasi akan terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar