Indonesia
merupakan Negara yang berada di wilayah
Asia Tenggara. Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki jumlah pulau
terbesar yaitu 17.508 pulau. Secara keseluruhan Indonesia juga memiliki garis
pantai terpanjang di dunia yaitu sekitar
81.000 km yang merupakan 14% dari garis pantai dunia.
Tentu,
luas wilayah Indonesia tidak terlepas dari adanya wilayah perbatasan dengan
Negara lain. Perbatasan Negara merupakan manifestasi utama kedaulatan wilayah
suatu Negara. Perbatasan Negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas
wilayah kedaulatan,pemanfaatan sumber daya alam,dan perataan pembaanguunaan..
Di
Kalimantan Barat misalnya,langsung
berbatasan dengan Serawak Malaysia Timur membentang sepanjang 966
kilometer,mempunyai luas sekitar 2,1 juta hektar. Secara administratif
Kalimantan memiliki sedikitnya 15 kecamatan dan 98 desa.
Selama
ini kondisi topografis dan pembangunan wilayah
perbatasan kurang di perhatikan
oleh pemerintah. Realitas yang menyulitkan masyarakat perbatasan,membuat mereka
kesulitan dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Penduduk lebih sering
melakukan aktifitas social ekonomi dengan menyebrang ke Serawak,alasanya jelas
yakni biaya bahan makanan dan transportasi lebih murah dibandingkan harus ke
kota.
“karena
itu kita banyak belanja di Malaysia,seperti minyak sayur,tabung gas dan gula.
Sebab biaya angkutnya lebih hemat. Gas kalaupun beli di Nunukan,pasti asalnya
juga dari Malaysia.” Kata Kepala Desa Sekaduyan Taka,Putra Sinar Jaya di
Manggaris,Nunukan,Kalimantan Utara,Jumat(16/5/2014).
Penduduk
sekitar 1. 603 jiwa ini mayoritas berprofesi sebagai petani. Hasil pertanian
mereka kemudian dijual ke Malaysia untuk memenuhi biaya hidup mereka. Selain
itu,untuk mendapatkan produk asli Indonesia juga sangat sulit karena beberapa
desa ini masih terisolir.
Karena
ketergantungan dengan Malaysia, maka tidak heran banyak penduduk di perbatasan
rela menggadaikan kewarganegaraannya mengingat yang memberinya penghidupan
adalah Malaysia. Kalau sudah begitu,bagi mereka rasa nasionalisme kepada bangsa
sendiri habis terkikis oleh kondisi ekonomi mereka.
Sampai-sampai
tiga desa di wilayah perbatasan di klaim oleh Malaysia sebagai wilayahnya. Tiga
desa itu memang sangat bergantung dengan Malaysia. Ketiga desa itu berada di
Kecamatan Lumbis Ogong,Nunukan.
Selain
itu ada pula sedikitnya 10 desa perbatasan Malaysia yang mengancam akan
mengibarkan bendera Malaysia. Warga desa di daerah perbatasan Serawak ini
menganggap perhatian pemerintah sangat minim. Ancaman ini tidaklah sebuah
main-main belaka,jika pemerintah tidak segera memperbaiki pembangunan ekonomi
disana. Masyarakat di perbatasan lebih mudah mengakses siaran TV Malaysia
daripadaTV Indonesia. Mudahnya mereka mendapatkan informasi dari Malaysia
berdampak emosional, terutama kepada anak-anak. Mereka secara tidak langsung
menganggap mereka adalah bagian dari Malaysia.
Mereka
sudah lama berdiam diri menyandang kewarganegaraan Indonesia yang tidak
mempermudah kehidupan mereka,sedangkan selama ini Malaysia telah menyediakan
air bersih,bahan makanan yang relative lebih murah.
Sebuah
identitas bangsa di daerah perbatasan dapat terbilang tergadaikan. Jika
identitas wilayah perbatasan sudah di pertanyakan,maka akan berdampak pula
dengan rasa nasionalisme mereka terhadap bangsa sendiri. Di Negara manapun,jika
keadaaan nya seperti ini maka tidak menutup kemungkinan,adanya perpindahan
kewarganegaraan yang selama ini memberikan kemudahan.
Indonesia-Malaysia
merupakan Negara dalam satu rumpun. Namun dalam soal pemerataan kesejahteraan
rakyatnya,lagi-lagi Malaysia jauh lebih unggul. Jika ada suatu hal yang di
klaim milik Malaysia,baru seketika banyak media dan wakil rakyat yang berpidato
disana-sini,seolah-olah hanya dia yang memiliki rasa nasionalisme. Sungguh
Ironi yang jelas di alami masyarakat perbatasan, ketika mereka lahir di tanah
nenek moyang mereka,tetapi yang memberi makan dan penghidupan mereka adalah
Negara lain. Mungkin mereka berfikir bahwa memiliki rasa cinta tanah
air,nasionalisme pada Indonesia adalah hal remeh yang abstrak dan hanya umbul-umbul
merah putih. Memangnya,nasionalisme bisa memberi kita makan?
Saran untuk negeri kepulauan
ini,seharusnya kami,kita dan pemerintah lebih khususnya harus meningkatkan
kepeduliaan kita terhadap masyarakat perbatasan yang sangat kekurangan sehingga
terus menggantungkan hidup mereka dengan belas kasihan negeri tetangga. Mari
kita menjaga identitas nasionalisme bangsa ini agar tidak mudah terpecah-belah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar