Pemuda
adalah penerus bangsa. Bangsa akan menjadi maju bila para pemudanya memiliki
sikap nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Namun dengan perkembangan jaman
yang semakin maju menyebabkan memudarnya rasa kebangsaan (nasionalisme) dan
patriotisme. Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa
sendiri. Dengan hal itu, pemuda dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi
bangsanya, menjaga keutuhan persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa
dihadapan dunia.
Patriotisme juga sangat penting, karena
patriotisme yang dianut bangsa Indonesia adalah wujud kesetiaan terhadap bangsa
dan Negara. Patriotisme adalah rela mengorbankan tenaga, harta benda, dan yang
lainnya demi bangsa Indonesia. Dengan sikap patriotisme, bangsa Indonesia dapat
menjadi Negara yang kuat dan tidak mudah untuk ditaklukan.
Penyebab
memudarnya rasa nasionalisme diantaranya yaitu pada saat upacara bendera masih
banyak rakyat khususnya para pemuda yang tidak memaknai arti dari upacara, pada
peringatan hari-hari besar nasional seperti Sumpah Pemuda hanya dimaknai
sebagai seremonial dan hiburan saja tanpa menumbuhkan rasa nasionalisme dan
patriotisme dalam benak mereka, dan lebih tertariknya masyarakat atau para
pemuda terhadap produk impor dibandingkan dengan produk buatan dalam
negeri,lebih banyak mencampurkan bahasa asing dengan bahasa Indonesia untuk
meningkatkan gengsi, dan lain-lain.
Sehingga memudarnya rasa kebangsaaan
(nasionalisme) akan berdampak bagi bangsa yaitu dapat mengancam dan
menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan
menjadi lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar. Bangsa Indonesia
sudah dijajah sedari dulu sejak rasa nasionalisme dan patriotisme pemuda
memudar. Bukan dijajah dalam bentuk fisik, namun dijajah secara mental dan
ideology.
Di era
globalisasi seperti saat ini, memudarnya jati diri bangsa tidak dapat
dihindarkan. Lamban namun pasti proses globalisasi membawa perubahan yang besar
dalam diri sebuah masyarakat. Keinginan bergerak maju dan penghidupan yang
lebih baik mendorong proses
globalisasi bergerak cepat. Cepatnya laju globalisasi, cepat pula
memudarnya jati diri bangsa, apabila pengaruh globalisasi diterima begitu saja
tanpa adanya filter yang kuat. Oleh karena itu, perlu adanya penyaring dan
sikap yang tegas dalam menghadapi
dampak globalisasi. Kemampuan local genius bangsa tidak
lagi berjalan dengan semestinya. Banyak budaya dan paham barat yang berpengaruh
negatif dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh bangsa Indonesia. Dengan
terjadinya hal itu, maka akan terjadi akulturasi, bahkan menghilangnya
kebudayaan dan kepribadian bangsa yang seharusnya menjadi jati diri bangsa.
Dalam aspek perekonomian Negara, dengan memudarnya
rasa nasionalisme dan patriotisme
pemuda, mengakibatkan perekonomian bangsa Indonesia jauh tertinggal dari
Negara-negara tetangga. Saat ini masyarakat hanya memikirkan apa yang Negara
berikan untuk mereka, bukan memikirkan apa yang mereka dapat berikan pada
Negara. Dengan keegoisan inilah, masyarakat lebih menuntut hak daripada
kewajibannya sebagai warga Negara. Sikap individual yang lebih mementingkan
diri sendiri dan hanya memperkaya diri sendiri tanpa memberikan retribusi pada
Negara, mengakibatkan perekonomian Negara semakin lemah.
Cara untuk dapat mengatasi memudarnya jati
diri bangsa Indonesia adalah meningkatkan pemahaman tentang
Bhinneka Tunggal Ika, menggunakan Pancasila sebagai filter Budaya
Asing dan kemajuan iptek, menunjukkan prestasi putra putri (pemuda) Bangsa
Indonesia, dan memotivasi Bangsa
Indonesia untuk bersikap kritis terhadap perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar