Selasa, 06 Oktober 2015

Bukan Sekadar Wacana

ISMI AZIZAH

Demokrasi bukanlah suatu wacana, pola pikir atau perilaku politik yang dapat dibangun sekali jadi, bukan pula “barang instan”. Demokrasi adalah proses dimana masyarakat dan Negara berperan dan mempunyai hak setara di dalamnya untuk membangun budaya dan sistem kehidupan yang dapat menciptakan kesejahteraan, menegakkan keadilan, baik secara sosial, ekonomi maupun politik, serta dapat mengubah hidup mereka lebih baik. Demokrasi membolehkan warga negara berpartisipasi, baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum, seperti pada pemilihan umum.

Salah satu cara untuk mengembangkan budaya demokrasi berkeadaban adalah melalui program Pendidikan Kewarganegaraan yang dilakukan melalui cara-cara demokratis oleh pengajar yang demokratis untuk tujuan demokrasi. Membangun karakter (character building) dimana seorang tersebut mempunyai kecakapan partisipastif yang bermutu dan bertanggung jawab, menjaga peraturan dan kesatuan bangsa, mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadilan, serta warga negara yang cerdas, aktif, kritis, demokrasi, berkomitmen kuat serta mempunyai kreativitas yang tinggi.

Demokrasi tidak hanya diperjuangkan, tetapi lebih dari diperjuangkan itu harus disemaikan, ditanamkan, dipupuk dan dibesarkan melalui upaya-upaya yang terencana, teratur dan terarah pada seluruh lapisan masyarakat. Jika tidak, sangat boleh jadi pohon demokrasi yang mulai tumbuh, akan layu dan mati sebelum sempat berurat akar. Salah satu bentuk upaya yang dimaksud adalah melalui program Pendidikan Kewarganegaraan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI MACAM-MACAM GERAK

A. Lokomotor Gerakan lokomotor  gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling.  Ger...