Aimmatul Maziyah
D97215084
Dulu
sebelum ayahku menikah dengan ibuku beiau tinggal di daerah Surabaya bersama
dengan ibunya juga bapak tirinya, serta adiknya. Bapak tirinya juga memiliki
anak dari hasil istri sebelumnya yang tinggal di samping rumah, mereka juga
sudah berkeluarga, aku memangglnya dengan sebutan Uwak. Setelah ayahku menikah
dengan ibuku, beliau memilih untuk ikut bersama mertuanya di Jombang, tak lama
kemudian bapak tiri ayahku meniggal, jadi hanya nenek dan ami (paman) beserta
istri dan anaknya yang tinggal di rumah itu. Rumah itu sangat luas, karena
kakeku adalah seorang tokoh gama, beliau memiliki beberapa santri yang di
tempatkan di lantai atas, namun setelah kakekku meninggal, perlahan
santri-santri tersebut menghilang. Sepuluh tahun kemudian nenekku menyusul
kakek menghadap sang pencipta, dan rumah itu menjadi warisan untuk ayahku dan
ami.
Setelah
beberapa tahun kemudian Uwak ingin membeli kebun yang berada di belakang rumah
itu, ayahku menyerahkan semua keputusan itu kepada ami, karena ayah timggal di
Jombang. Ami membolehkan saja, tetapi ia meminta disisakan sedikit untuk
digunakan ternak. Tetapi apa yang terjadi, uwak tidak menyisakan tanah
sedikitpun untuk ami, ami merasa sangat kecewa sekali, selain itu uwak juga
belum membayar pembelian tanah tersebut, uwak bilang akan membayarnya setelah pembangunan
itu selesai, tetapi kenyatannya, setelah pembangunan itu selesai uwak tidak
memberi uang pembayaran sedikitpun. Kecewa
dan kecewa, tetapi apalah daya ayahku dan amiku, meskipun begitu, tetapi
ayah mencoba untuk mengikhlaskan agar tidak terjadi pertengkaran, karena pada
saat kejadian itu, hubungan keluarga menjadi agak renggang. Tetapi di sisi lain ayah merasa lega, karena ternyata
bangunan itu digunakan untuk pondok pesantren, hitung-hitung untuk amal
jariyah, namun ayah juga sedikit menyesalkan, kenapa tidak dibicarakan secara
baik-baik saja agar tidak terjadi kerenggangan keluarga, juga mereka tidak
memberikan kesempatan ami untuk ikut mengelola pondok tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar