Linda Kusumawati
(D97215094)
Miris
saat mengetahui mengapa dia terlahir dengan keadaan cacat seperti itu. Cerita
itu aku dapatkan dari seorang teman ibunya. Anggrek (nama samaran ) ia terlahir
di umur kandungan tujuh bulan dengan tubuh yang sangat kecil. Sampai ia umur
tiga tahun pun dia masih berjalan dengan merangkak dan dia tak bisa bicara.
Entah ini takdir atau dampak yang ibunya lakukan saat ia ada didalam kandungan.
Setiap anak yang telah diberikan oleh Allah, ia pasti mempunyai hak untuk hidup
dan dirawat dengan layak. Namun ini tak terjadi pada Anggrek, saat di dalam
kandungan ibunya mencoba berbagai cara untuk menggugurkannya, dari
menekan-nekan perut hingga meminum jamu. Namun hal itu tidak berhasil. Mungkin
kuasa Allah lah yang mempertahankannya untuk tetap lahir. Ibu Anggrek takut
tidak bisa membiayai kehidupan Anggrek kedepan. Karrena memang keluarga mereka
serba pas-pasan. Tapi bukankah anak itu akan membawa berkah tersendiri?. Tak
adil rasanya ketika kakanya bisa lahir dengan sempurna tanpa ada percobaan
untuk digugurkan tapi Anggrek diperlakukan seperti itu karena alasan ekonomi.
Kini anak itu berumur 8 tahun, tapi
berjalannya belum begitu tegak, dan tetap ia tak bisa bicara alias bis. Orang
–orang disekelilingnya tidak merasa iba . namun mereka menjauhinya. Telingaku
sedikit risih ketika kebanyakan dari mereka jika mengetahui ia ada di depannya
mereka mengucapkam “amit-amit” sambil
mengelus-elus perutnya. Kenapa mereka seperti itu? . meskipun Anggrek tak mendengarnya
tapi dapat kulihat kesedihannya ketika tak ada orang yang mendekatinya. Dia
berhak diajak komunikasi, memperoleh kasih sayang dari orang-orang disekitarnya,
karena hal seperti itulah yang membuat dia merasa sama dengan yang lain. Kini
ia sering di asuh oleh neneknya yang berada diluar kota hanya hari tertentu
saja ia dibawa orang tuanya kembali kerumah. Sampai saat ini pun ia tidak
mendapatkan pendidikan yang harusnya ia peroleh di bangku sekolah. Alasannya
karena sekolah untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus letaknya jauh dari
rumahnya. Mengapa anak tersebut biasa dibilang anak luar biasa? Menurut saya
memang dibalik ketidaksempurnaan mereka ada hal-hal yang menakjubkan yang dapat
mereka lakukan. Pernah suatu hari saya menjumpai Anggrek bermain didepan
rumahnya. Kulihat seekor kucing yang sedang hamil berjalan didepannya. Lalu
diambillah kucing itu dan digendong layaknya menggendong bayi dan dicium pula
kucing itu. Kucing itu tenang saat digendongnya. Kemudian diambilkannya ikan
dari dalam rumahnya dan ia suapkan ikan itu ke kucing tersebut. Sungguh sikap
yang sangat baik yamg jarang kita temukan di kalangan orang zaman sekarang.
Mari janganlah kita membeda-bedakan perlakuan kita kepada mereka yang tidak
sempurna fisiknya. Mereka mempunyai hak
yang sama seperti orang-orang yang sempurna fisiknya. Hak mendapatkan kasih
sayang, hidup berdampingan, memperoleh pendidikan dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar