HILANGNYA MASA KECILKU
Saat
ini kita bisa mudah menemukan pelanggaran HAM yang menimpa anak-anak dibawah
umur. Banyak anak-anak yang dibawah umur tidak melanjutkan sekolahnya, mereka
lebih memilih untuk bekerja demi mendapatkan uang. Mereka bekerja menjadi
buruh, menjadi pengamen di jalanan, dan mengerjakan pekerjaan yang tidak patut
untuk merekan kerjakan, seperti: tukang sol sepatu, pemulung dan pedagang
asongan.
Hak mereka sebagai anak-anak
telah hilang. Mereka seharusnya mendapat perlindungan dari keluarga, masyarakat
dan negara. Masa anak-anak yang digunakan untuk bermain sudah berubah menjadi
penderitaan. Seperti cerita seorang anak yang berumur 10 tahun yang harus
mengurus bapaknya seorang diri di atas gerobak dan tidak mempunyai rumah.
Setiap hari dia mendorong bapaknya diatas gerobak yang sudah sakit selama 2
tahun. Dia berkeliling dari desa satu ke desa yang lain untuk mencari
botol-botol bekas yang dikumpulkan untuk mendapat uang agar bisa mencukupi
kebutuhannya sehari-hari dengan bapaknya.
Dia memilih untuk tidak
bersekolah karena ingin merawat bapaknya. Dipagi hari dia mencari toilet umum
untuk memandikan bapaknya, setelah itu dia mulai berkeliling dari desa satu ke
desa lain untuk mencari botol-botol bekas. Tidak sepantasnya pekerjaan itu
dilakukan oleh anak sekecil itu dan sudah menjadi rutinitas yang dia lakukan
setiap harinya. Tapi tidak setiap hari dia menyetorkan hasil memulungnya, dia
baru menyetorkan ke tempat pengumpul barang-barang bekas kalu sudah banyak. Hasil
dari mengumpulkan barang-barang bekas itu juga tidak seberapa, hanya bisa
dibuat untuk makan sehari-hari dan sisanya dia tabung untuk membeli obat ayahnya
yang sakit. Setiap hari dia berjuang dari panasnya sinar matahari yang terik.
Dan jika hujan dia berhenti di depan toko untuk berteduh.
Dan ini cerita dari seorang anak yang
bernama jija. Dia anak pertama pak bobo dan bu bobo dari dua bersaudara. Waktu joni
berumur 13 tahun ibunya meninggal dunia, dan ayahnya menikah lagi dengan bu
jeje. Setelah menikah dengan bu jeje, ayahnya jija pergi ke kota untuk bekerja.
Lalu dia tinggal dengan ibu tirinya (bu jeje) dan kedua adiknya. Bu jeje tidak
suka dengan semua anak tirinya itu. Jija dan ke dua adiknya sering di suruh
untuk membersihkan rumah setelah pulang dari sekolah.itu adalah pekerjaan yang
sudah biasa mereka lakukan setiap hari. Kalau
mereka telat pulang sekolah dan tidak membersihkan rumah mereka dipukuli oleh
bu jeje tersebut. Tangan dan kakinya sering bengkak karena sering dipukuli oleh
ibu tirinya tersebut. Ayahnya tidak pernah mengetahui perbuatan apa yang telah
di lakukan istrinya ke anak-anaknya.
Itu adalah sebagian cerita dari
masa depan anak bangsa yang tidak bisa menikmati masa anak-anaknya dengan
bermain dengan temannnya, dan tidak sepantasnya pekerjaan semua itu sudah
mereka lakukan dan menjadi rutinitas mereka setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar