Rabu, 25 November 2015

1-C WINDA YUNIFA FIRDAUS (D97215081)

HILANGNYA MASA KECILKU

                Saat ini kita bisa mudah menemukan pelanggaran HAM yang menimpa anak-anak dibawah umur. Banyak anak-anak yang dibawah umur tidak melanjutkan sekolahnya, mereka lebih memilih untuk bekerja demi mendapatkan uang. Mereka bekerja menjadi buruh, menjadi pengamen di jalanan, dan mengerjakan pekerjaan yang tidak patut untuk merekan kerjakan, seperti: tukang sol sepatu, pemulung dan pedagang asongan.
Hak mereka sebagai anak-anak telah hilang. Mereka seharusnya mendapat perlindungan dari keluarga, masyarakat dan negara. Masa anak-anak yang digunakan untuk bermain sudah berubah menjadi penderitaan. Seperti cerita seorang anak yang berumur 10 tahun yang harus mengurus bapaknya seorang diri di atas gerobak dan tidak mempunyai rumah. Setiap hari dia mendorong bapaknya diatas gerobak yang sudah sakit selama 2 tahun. Dia berkeliling dari desa satu ke desa yang lain untuk mencari botol-botol bekas yang dikumpulkan untuk mendapat uang agar bisa mencukupi kebutuhannya sehari-hari dengan bapaknya.
Dia memilih untuk tidak bersekolah karena ingin merawat bapaknya. Dipagi hari dia mencari toilet umum untuk memandikan bapaknya, setelah itu dia mulai berkeliling dari desa satu ke desa lain untuk mencari botol-botol bekas. Tidak sepantasnya pekerjaan itu dilakukan oleh anak sekecil itu dan sudah menjadi rutinitas yang dia lakukan setiap harinya. Tapi tidak setiap hari dia menyetorkan hasil memulungnya, dia baru menyetorkan ke tempat pengumpul barang-barang bekas kalu sudah banyak. Hasil dari mengumpulkan barang-barang bekas itu juga tidak seberapa, hanya bisa dibuat untuk makan sehari-hari dan sisanya dia tabung untuk membeli obat ayahnya yang sakit. Setiap hari dia berjuang dari panasnya sinar matahari yang terik. Dan jika hujan dia berhenti di depan toko untuk berteduh.
Dan ini cerita dari seorang anak yang bernama jija. Dia anak pertama pak bobo dan bu bobo dari dua bersaudara. Waktu joni berumur 13 tahun ibunya meninggal dunia, dan ayahnya menikah lagi dengan bu jeje. Setelah menikah dengan bu jeje, ayahnya jija pergi ke kota untuk bekerja. Lalu dia tinggal dengan ibu tirinya (bu jeje) dan kedua adiknya. Bu jeje tidak suka dengan semua anak tirinya itu. Jija dan ke dua adiknya sering di suruh untuk membersihkan rumah setelah pulang dari sekolah.itu adalah pekerjaan yang sudah biasa mereka lakukan setiap hari.  Kalau mereka telat pulang sekolah dan tidak membersihkan rumah mereka dipukuli oleh bu jeje tersebut. Tangan dan kakinya sering bengkak karena sering dipukuli oleh ibu tirinya tersebut. Ayahnya tidak pernah mengetahui perbuatan apa yang telah di lakukan istrinya ke anak-anaknya.
Itu adalah sebagian cerita dari masa depan anak bangsa yang tidak bisa menikmati masa anak-anaknya dengan bermain dengan temannnya, dan tidak sepantasnya pekerjaan semua itu sudah mereka lakukan dan menjadi rutinitas mereka setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI MACAM-MACAM GERAK

A. Lokomotor Gerakan lokomotor  gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling.  Ger...