Rabu, 25 November 2015

Malangnya Nasib Temanku



Dahulu ketika saya SD, saya menjumpai kesenjangan social yang berbentuk pelanggaran HAM. Mengapa saya menyebut pelanggaran HAM? karena teman saya yang harusnya mendapat hak yang sama dengan teman-teman lainnya tetapi pada kenyataannya orang lain memperlakukannya dengan tidak adil. Memang tidak dipungkiri bahwa anak yang pandai akan menjadi kebanggaan seorang guru dan juga teman-temannya di sekolah, tapi akan lebih baik jika kita tidak menyepelekan seseorang yang memiliki latar belakang yang berbeda.
Teman SD saya yang bernama Supriyadi dan akrab disapa Supri adalah seseorang yang bisa dibilang membutuhkan bimbingan khusus untuk menempuh jenjang pendidikan, namun dia bukan seseorang yang terganggu jiwanya hanya saja dia tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Dia sudah 2 kali tidak naik kelas, di sekolah dia sulit menerima pelajaran yang diberikan guru. Namun satu hal yang hingga saat ini tidak bisa saya lupakan, yaitu setiap hari dia selalu datang pagi-pagi hanya untuk menyapu, membersihkan ruang kelas padahal tidak ada orang yang menyuruhnya. Karena dia tidak pandai dan juga sulit menerima pelajaran maka teman-teman yang lain suka sekali mencemooh, menghakimi, menyuruh layaknya pesuruh, dan menfaatkan barang milik Supri bahkan ada yang menjadikan Supri sebagai pelampiasan, pelampiasan disini maksudnya apabila ada anak yang bertengkar atau bermasalah pasti yang disalahin, dipukul adalah Supri hingga dia menangis padahal dia tidak bersalah. Yang sering melakukan hal tersebut adalah teman laki-laki. Mengapa begitu? Karena Supri takut dengan semua temen laki-laki, Supri selalu berusaha melakukan apa yang diperintahkan oleh yang lain meskipun ketika sudah benar tetap saja salah. Namun tidak semua seperti itu, masih ada satu dua anak yang mau berteman dengan Supri.
Supri sering tidak masuk sekolah karena takut dengan ancaman teman-teman. Jika saya mengingat peristiwa ini saya merasa sedih karena tidak seharusnya kita memperlakukan orang lain sesuka hati kita. Dulu saya pernah mengadukan hal tersebut kepada kepala sekolah, alhasil bukan lebih melainkan teman-teman laki-laki mengancam saya dan bagi siapapun yang mengadu ke guru atau kepala sekolah.  Bukankah setiap orang layak untuk mendapat perlindungan dari orang lain, mendapat kasih sayang dari teman-temannya apalagi waktu itu saya masih duduk dibangku SD yang mana masa dimana kita belum merasakan beban hidup. Waktu ketika yang ada dipikiran kita hanyalah main, main dan main. Marilah mulai dari sekarang kita bersama-sama belajar untuk menghargai orang lain dimulai dari hal kecil.
Semoga bermanfaat dan terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI MACAM-MACAM GERAK

A. Lokomotor Gerakan lokomotor  gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling.  Ger...