Perkembangan kelompok
radikal di Indonesia yang terjadi beberapa tahun ini disadari atau tidak
semakin tumbuh subur. Gerakan radikalisme ini tidak dapat lagi dipandang
sebelah mata, gerakan ini terus berkembang dengan semakin banyaknya perekrutan
anggota yang sistematis dan rapi yang tersebar
luas diseluruh Indonesia. Kelompok radikalisme
ini pun telah mulai berani menunjukan aksi yang nyata. Gerakan radikalisme ini
harus segera ditangani sampai pada akarnya, karena jika terus dibiarkan
kesatuan NKRI yang akan jadi taruhannya. Lalu siapakah yang paling bertanggung
jawab atas ancaman gerakan radikalisme ini?
Semua pihak harus tetap berperan
aktif dalam upaya meminimalisir dan mencegah perkembangan kelompok radikalisme di
Indonesia. Pemerintah harus terus menyusun langkah-langkah yang strategis dan
tegas untuk menindak gerakan radikalisme, sedangkan masyarakat dapat berperan sebagai
pengawas. Gagasan-gagasan kebangsaan perlu ditanamkan dengan kuat khususnya
pada para pemuda islam, agar tidak mudah dipengaruhi oleh ideologi radikalisme.
Paham serta pemikiran radikalisme yang keras, bertolakbelakang dengan falasafah
bangsa Indonesia, karena sekali lagi ditegaskan bahwa gerakan yang mereka
lakukan sangat mengancam kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui
tindakan intimidasi, kekerasan, dan pembatasan hak bagi umat beragama lainnya. Hal
ini juga tidak sesuai dengan ajaran agama islam yang mencintai perdamaian dan mengajarkan
kasih sayang serta toleransi pada sesama. Gerakan radikalisme ini sering
dikaitkan dengan terorisme yang akhirnya menyeret agama islam sebagai dasar
dari gerakan ini. Hingga munculnya islamophobia atau ketakutan pada agama islam
yang banyak terjadi di negara-negara barat, dan seperti di Amerika yang tidak
memperbolehkan orang yang beragama islam untuk masuk di negaranya. Ini adalah
salah satu bukti bahwa pandangan dunia terhadap agama islam telah berubah,
agama islam adalah agama yang identik dengan terorisme dan gerakan kekerasan. Tentu
saja, anggapan negara-negara barat ini didasarkan atas berbagai gerakan radikalisme
yang banyak muncul dan mengusik negara-negara tersebut.
Berbagai perbedaan pemahaman dan
cara pikir yang terjadi antar umat islam sebaiknya tidak menjadi awal dari
perpecahan, namun harus kita jadikan sebagai satu kekuatan untuk mempersatukan dan
memperkokoh umat islam, agar tidak mudah dipecah belah oleh pihak-pihak yang
ingin menghancurkan umat islam dari dalam, dengan menyebarkan adu domba paham-paham
yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar