Masa sekolah adalah masa dimana kita mengenyam pendidikan sebagai bekal dikehidupan yang akan datang. Sejak masih Taman Kanak-kanak kita mulai diajarkan membaca, menulis, mengenal warna sampai dewasa ini belajar mengenai kehidupan. Sekolah adalah hal yang benar-benar wajib diperoleh oleh setiap diri seseorang. Entah seseorang itu dari golongan yang rendah, menengah, dan apalagi golongan atas. Sebelum Negara Indonesia merdeka, memang pendidikan adalah milik mereka yang berdarah biru. Tapi sekarang tidak ada pembatasan dalam mengenyam pendidikan.
Namun, di lingkungan saya ada seorang anak yang dulunya bisa sekolah dan sekarang anak tersebut berhenti sekolah. Penyebabnya adalah karena orangtuanya tidak pernah mengurusinya dan sibuk bekerja. Orangtuanya bercerai sejak anak ini di bangku kelas 2 SD, sekarang seharusnya dia duduk dibangku kelas 5 SD, tetapi sekarang dia putus sekolah dalam 3 bulan ini karena tidak ada yang mengasuh dan memberi kasih sayang pada anak ini. Anak kelas 5 SD belum mengerti tentang beratnya kehidupan dan dipaksa dengan harus menjalani keadaan sepert itu tanpa perhatian sedikitpun dari orang tuanya. Dahulu anak ini tinggal bersama kakek, nenek, dan ibunya. Namun anak ini hanya menerima kasih sayang yang utuh dari neneknya. Dan setelah neneknya meninggal dunia, anak ini tinggal bersama ibunya. Akan tetapi ibunya yang seharusnya memberi kasih sayang pada anak ini, malah sibuk dengan urusan pekerjaanya. Ayahnya yang dulu sering mengirim uang untuk biaya sekolah anak ini sekarang tak berpenghasilan lagi karena sakit-sakitan. Selama 3 bulan berjalanan ini ibu dari anak ini tidak tahu anaknya telah berhenti sekolah, karena apa ibunya ini tidak ingin tahu menahu tentang keadaan anak ini, dia sibuk bekerja dan bekerja. Ibunya berangkat bekerja sebelum anak ini bangun dan pulang setelah anak ini tidur. Pada hari libur pun ibunya tak pernah memenuhi kewajibannya sebagai seorang ibu. Dia acuh tak acuh pada anaknya. Anak ini tak ada semangat lagi untuk bersekolah karena dia merasa tak ada yang menyayangi dia lagi. Teman-temannya pun tak ada yang bersedia bermain dengannya karena sekarang anak ini menjadi nakal karena kurangnya kasih sayang.
Setelah pihak sekolah mendatangi rumah keluarga ini, ibunya pun kaget kenapa anaknya tidak bersekolah lagi selama 3 bulan kebelakang. Pihak sekolah meminta agar ibu anak ini memotivasi anaknya agar mau bersekolah kembali. Menerima pendidikan yang semestinya diterimanya. Sayangnya ibunya tidak merespon akan apa yang diminta oleh pihak sekolah. Dan yang terjadi setelah itu anaknya dimakki dan dipukul. Setelah pihak sekolah memberi penjelasan dan tidak diperhatikan, maka pihak Rukun Tetangga yang mengurusi masalah ini. Pihak RT membuat perjanjian dengan ibunya, apabila tetap dengan perilakunya selama ini yang menelantarkan anaknya dan sampai anak tersebut putus sekolah lagi, maka tindakan ketua RT adalah tidak diperbolehkan dia menetap di lingkungan saya.
Peristiwa diatas adalah salah satu contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam mengenyam dunia pendidikan. Bahwa hakekatnya manusia itu memiliki hak untuk memperoleh kasih sayang dari orangtuanya dan memperoleh pendidikan. Masih banyak lagi contoh pelanggaran HAM di sekitar lingkungan yang tanpa disadari perbuatan tersebut melanggar Hak Asasi seseorang. Banyak orang-orang yang tak sadar akan hak dari seseorang dan sering kali melanggarnya.
Semoga kita ini termasuk orang yang mengerti akan hak asasi dari setiap orang, dan tidak melupakan akan kewajiban kita juga terhadap orang lain.
oleh : Ni'matus Eka Yuniar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar