Selasa, 22 Desember 2015

Seputar HotNews Radikalisme




RADIKALISME DAN KITA By. Julmansyah Putra (@julmansyah07) - Trainer ...Radikalisme yaitu paham atau aliran yang menghendaki pembaharuan sosial atau politik dengan cara keras,  oleh karena itu radikalisme diidentikkan dengan sikap ekstrim dalam aliran politik. Seperti halnya fundamentalisme,  sebenarnya radikalisme juga bukan sepenuhnya terdapat di lingkungan aliran keagamaan,  adanya pelakuan yang bersifat diskriminatis, biasanya ikut memperbesar pejuang bagi munculnya radikalisme. Di Amerika dan Eropa misalnya muncul gerakan emansipasi wanita yang dikenal Radikal, gerakan ini menuntut persamaan hak, fungsi, danperan dengan kaum pria.Bahkan masalah-masalah seksual pun, menurut mereka kaum perempuan tidak seharusnya tergantung kepada kaum laki-laki. Radikalisme kaum perempuan ini menuntut adanya kesetaraan gender dalam arti yang luas. Ide ini pula yang kemudian melahirkan kelompok lesbian.
Paham-paham yang demikian itu, kemudian muncul dalam berbagai bidang kehidupan. dalam bidang sosial dan politik, gerakan ini dikenal dengan pembaharuan seperti yang dilakukan oleh sejumlah pemimpin dunia yang menimbulkan revolusi. Demikian pula sejarah agama-agama mengungkapkan adanya sejumlah gerakan radikal yang jenuh danberusaha keluar dari kondisi kemapaman yang beku, namun gerakan ini sering luput dari publiikasi umum.Sebaliknya hal yang demikian belum melakukan sama terhadap gerakan yang terjadi dalam islam.
Tokoh seperti sayyid Quthb di mesir yang mengadopsi gagasan ikhwan al-muslimah dan jama’at al-islami , selalu dilekatkan dengan gerakan radikal. Sayyid Qutbh selalu mempertahankan pendapat, bahwa menegakkan sistem pemerintahan yang islami adalah perintah ilahi. Karena realitas politik di kuasai oleh Rezim-Rezim bukan islam dan otoriter,  maka untuk mengubah sistem yang resresif dianggap sia-sia, maka jihad menjadi satu-satunya pillihan untuk menegakkan suatu tatanan islam baru. Jihad sebagai perjuangan senjata untuk mempertahankan islam dari ketidakadilan, menjadi suatu niscaya bagi semua orang yang mengaku beriman dalam menghadapi suatu kritis yang ada di dunia islam. Formula si Sayyid Qutbh menjadi titik pijak awal bagi kelompok radikal.
Seperti halnya fundamentalisme, maka radikalisme juga dianggap sebagai gerakan ekstremisme. Gerakan yang dilatar belakanginya menjadi cocok untuk dikaitkan dengan terorisme. Namun sekali lagi, pandangan yang demikian itu tak lepas dari pengaruh politik. Berat tidaknya gerakan itu, agaknya terkantung pula kepada supremasi penguasa. Berbagai gerakan spsial, apapun bentuknya, apabila sudah dihubungkan dengan agama, akan semakin menjadi populer, dan semakin terkesan lebih mudah untuk mendapat dukungan yang layak.
Radikalisme sebagai paham atau aliran, sebenarnya berpeluang muncul dalam berbagai bidang kehidupan, tuntunan terhadap perubahan yang drastis dan cepat dapat terjadi di bidang politik, ekonomi dansebagainya. Radikalisme sebenarnya merupakan gerakan pendoprak terhadap kondisi yang mapan, karena didorong olehgerakan, untuk menciptakan suatu kondisi baru yang diingini dengan cepat ,dengan demikian radikalisme tidakselalu berkonotasi. Kondisi baru yang tercipta dengan adanya perubahan tersebut bermanfaat bagi peningkatan peradaban dan kehidupan manusia, barang-barang di radikalisme dapat diterima. Sebaliknya bila gerakan tersebut menimbulkan malapetaka, maka radikalisme akan mendatangkan ancaman.
Dalam dunia politik misalnya, dunia mengenal radikalisme kaum dari jerman yang dipelopori Adolf Hitler, komunisme rusia pimpinan stalin atau di cina oleh Mao Tse Tung. Kemudian dibidang agama, munculnya Protestan dan Calvinisme juga tak dapat dilepaskan sebagai gerakan Radikalisme, jadi sebenarnya Radikalisme tidak hanya terkait dengan bidang agama. Apalagi dihubung-hubungkan secara langsung dengan terorisme. Baik Radikalisme, Fundamentalisme, ataupun gerakan yang diarahkan pada adanya perubahan, semuanya terkait dengan sistem nilai.
Sebagai sesuatu yang dianggap benar, maka nilai perlu diperjuangkan. Sebab, bagaimanapun nilai sebagai realitas abstrak yang dirasakan dalam diri, adalah daya dorong atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman hidup. Dalam realitasnya, ilia terlihat dalam pola bertingkah laku, pola pikir, dan sikap-sikap seorang pribadi atau suatu kelompok.  Apabila terdapat sistem nilai yang tidak sama berinteraksi, maka kemungkinan akan terjadi benturan antarpribadi ataukelompok.
Agama merupakan perangkat sistem nilai dalam bentuk yang absahan dan pembenaran dalam mengatur sikap individu dan masyarakat. Dalam masyarakat yang religius agama menyusup ke dalam aktivitas sosial, baik yang bersifat ekonnomi, politik, kekeluargaan, maupunn rekreatif. Pada tataran ini terlihat bahwa agama dinilai telah berperan melatarbelakangi gerakan-gerakan yang terjadi di masyarakat.
Mitos keagamaan itu mengakar hingga sudah mentradisi dalllam kehidupan bangsa jepang, terutama selama perang dunia 2. Mengungkapkan,  bahwa ada seorang pilot bernama saburosukai. Selama perang ia telah merontokkan tak kurang dari 40 pesawat tentara sampai usai perang. Ia kembali ke kampung halaman namun,  menghubungkan politik-politik dengan agama menjadi sangat mudah dan dikaitkan dengan keyakinan para pelakunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI MACAM-MACAM GERAK

A. Lokomotor Gerakan lokomotor  gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling.  Ger...