Di
era globalisasi seperti ini, di Indonesia juga mengalami perubahan, baik dalam
bentuk yang positif maupun negatif. Pentingnya menjaga dan memfilter diri kita
dari ancaman luar nampaknya menjadi senjata yang sangat ampuh. Mudah diperdaya
dan tergoda akan janji dan imbalan-imbalan yang lebih fantastis mempengaruhi
seseorang berfikir dangkal. Dalam sisi ini agama masih menjadi problematika
sebagian orang untuk memiliki rasa kemanusiaan antar umat beragama. Dalam kasus
ini, kata tidak sependapat dan tidak sepaham menjadi tolak ukur bahwa seseorang
tersebut pantas diserang, menurut golongan radikal dalam ajaran pemahaman
mereka.
Akhir-akhir
ini, di Indonesia darurat dengan gerakan fundamentalis atau radikalisme dikarenakan
rasa prasangka dan curiga antar umat beragama, ataupun anta umat Islam. Mereka
menjadi korban dari adu domba dan fitnah, sehingga dari pihak luar semakin
memberikan kontribusi dan fasilitator untuk saling menghancurkan sesama
saudara. Misalnya, dari Negara non-muslim dan adidaya Amerika yang ingin
menhancurkan Negara yang beragama Islam salah satu contohnya adalah Indonesia
yang mayoritas beragama Islam.
Mereka
(radikalisme) yang ingin menyerang berpikir bahwa melawan kejahatan atau
hal-hal yag tidak benar menurut mereka (radikalisme) adalah jihad. Aplikasi
jihad ini adalah bentuk kekerasan, sehingga muncullah ancaman ke berbagai
daerah.
Hakikat Radikalisme
Radikalisme
adalah suatu paham yang dibuat oleh sekelompok orang yang menginginkan
perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan
cara-cara kekerasan. Selain agama, radikalisme juga sudah menularkan
aliran-aliran sosial, politik, budaya, dan ekonomi. Sebagian orang menganggap
bahwa radikalisme hanya dilakukan oleh agama tertentu saja, dan anggapan itu
memang tidak salah.
Jika
kita lihat di negeri ini, nampaknya radikalisme sudah tumbuh subur. Kelompok
radikalisme ini masih bebas melancarkan serangan (dalam bentuk terror) dengan
merusak nilai-nilai kemanusiaan. Kelompok ini, selalu mengatasnamakan agama.
Agama dijadikan sebagai alat pelindung untuk melakukan aksi mereka. Selain
mengatasnamakan agama, mereka sering berpikir dangkal tanpa tinjauan lebih
karena perbedaan pemahaman dari pemaknaan kitab suci. Kitab suci Al Quran
dijadikan mereka untuk melakukan kekerasan atas nama jihad. Dan faktanya beberapa pelaku dari tindak
kekerasan yang ditangkap oleh pihak yang berwenang adalah mereka yang ada di
kelompok garis keras (Islam radikal).
Sejarah Lahirnya
Radikalisme di Indonesia
Islam
di Indonesia dibawa oleh para wali dapat hidup damai berdampingan dengan umat
lain. Dengan kata lain, pada saat itu Islam memiliki rasa toleransi dan
menghargai antar umat beragama. Namun seiring perubahan zaman dan tuntutan
tatanan sosial, munculah sakte-sakte atau aliran dalam Islam.
Kemunculan
Islam radikal di Indonesia menjadi nyata, seiring perubahan tatanan sosial dan
politik. Setelah kehadiran orang-orang Arab muda dari Hadramaut Yaman ke
Indonesia yang membawa ideologi baru ke tanah air, ikut mengubah pemikiran umat
Islam di Indonesia. Ideologi baru yang mereka bawa lebih keras dan tidak
mengenal toleransi, sebab banyak dipengaruhi oleh mazhab pemikiran Muhammad bin
Abdul Wahab atau Wahabi yang saat ini menjadi ideologi resmi pemerintah Arab
Saudi.
Organisasi
gerakan moral ideologi seperti Majelis Mujahidin Indonesia dan Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) sampai kepada gaya militer seperti Laskar Jihad, dan FPI.
Islam
tidak pernah mengajarkan umatnya untuk membunuh dan bertindak kasar terhadap
sesama manusia, Islam pun juga mengajarkan umatnya untuk menghargai perbedaan
yang ada. Jika kita lihat realitas yang terjadi pada gerakan islam radikalisme
ini pun sudah menyalahi ajaran-ajaran Islam itu, mereka beranggapan bahwa
mereka memperjuangkan Islam namun tetapi hal itu dipandang oleh masyarakat luas
bertentangan dengan Islam itu sendiri.
Gerakan
Radikalisme ini mengancam kerukunan hidup berbangsa dan bernegara lewat
tindakan intimidasi, kekerasan, bahkan pembunuhan yang dilakukan oleh
kelompok-kelompok yang menamai diri mereka sebagai Islam garis keras, sementara
itu selama ini yang sama-sama kita ketahui bahwa islam adalah agama yang “Rahmatan
lill Alamin” agama yang menghargai sesama manusia dan perbedaan pandangan
terhadap agama karena Islam adalah agama yang memanusiakan-manusia.
Jika
dinilai dari ajaran-ajaran Islam tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa Islam
pun tidak pernah mengajarkan umatnya untuk melakukan tindakan kekerasan bahkan
membunuh seperti yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang mengatas namakan
islam tersebut.
Ancaman terhadap
persatuan bangsa indonesia
Di
era zaman sekarang yang menjadi ancaman baru bagi stabilitas di setiap negara
adalah Islam radikalisme ini, jika kita pahami dari arti Radikalisme adalah
pemahaman terhadap sesuatu pandangan secara ekstrim yang di barengi dengan
tindakan yang membabi buta dalam mewujudkan dan memperjuangkan apa yang dipahami.
Jika kita nilai gerakan Islam radikalisme di Indonesia khususnya memiliki misi
atau tujuan untuk membuat negara berbasis Islam bukan berbasis pancasila.
Mereka ingin menghilangkan dan memusnahkan Pancasila dan mengganti pemahaman
tersebut dengan pemahaman Islam radikalisme tersebut dengan menempuh dan
menghalalkan segala cara untuk mewujudkannya.
Jika
kita melihat dari misi gerakan Islam radikalisme tersebut ini telah jelas
menyalahi asas konstitusi negara dan menyalahi Pancasila sebagai landasan
negara, Indonesia adalah negara “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya
walaupun berbeda-beda tetap satu jua, kita bergandengan di tengah kemajemukan
masyarakat indonesia, kita bersatu dan berbaur ditengah banyaknya suku bangsa,
ras dan agama yang berbeda-beda di indonesia dan kita damai ketika hidup berdampingan.
Islam
di Indonesia adalah Islam yang menjunjung tinggi toleransi sesama umat manusia
dan Islam di Indonesia adalah Islam yang menyatu dengan kebudayaan bukan Islam
yang menginginkan adanya perpecahan pada masyarakatnya.
Mengatasi ancaman
perpecahan di hari kemerdekaan Indonesia
Sebagai
landasan negara kita sebagai masyarakat harus berkomitmen menolak gerakan tersebut
dan berusaha mengawal Pancasila yang sudah dirumuskan oleh pendahulu kita untuk
menjadi landasan berdirinya Negara indonesia demi terciptanya satu kesatuan
yang utuh. Pancasila dirumuskan salah satunya guna untuk menyatukan
perbedaan-perbedaan Suku, ras dan agama yang ada di indonesia oleh sebab itu
selain pemerintah masyarakat juga memiliki posisi sentral untuk tetap setia
mengawal pancasila dan satu kesatuan bangsa. Pun karena islam pun tidak pernah
mengajarkan perpecahan oleh sebab itu jika gerakan-gerakan Islam radikalisme
tersebut telah salah dalam menafsirkan islam di indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar