Pemaksaan
Orang Tua
Sejak
zaman dulu sampai zaman modern ini, sering kita temui kasus pelanggaran Hak
Asasi Manusia dalam lingkup masyarakat,
terutama yang berhubungan dengan keluarga. Keluarga adalah sesuatu yang paling
dekat dengan kita dan itu tidak menjamin keamanan atau keselamatan hak asasi
manusia. Meskipun dari kecil kita harus menanamkan nilai hak asasi manusia yang
pertama kali diajarkan di keluarga. Tapi ketika sudah dewasa hak asasi manusia
tersebut hanya tertanam ketika kita kecil saja. Terutama ketika kita mendekati
yang namanya masa kedewasaan atau ketika ingin menenemukan jodoh.
Zaman
dulu masa perjodohan itu lazim dilakukan. Anak perempuan menjadi hal biasa
ketika dijodohkan dan mereka hanya manut-manut saja. Merasa tidak ada paksaan
ketika mereka mau dijodohkan. Sesuatu hal yang biasa ketika perjodohan itu
terjadi dan keluarga mereka juga hidup bahagia hasil perjodohan tersebut.
Tetapi dewasa ini atau sejak zaman demokrasi, perjodohan menjadi suatu hal yang
enggan dilakukan oleh wanita. Mereka merasa tidak mau dan merasa hal itu kolot.
Mereka menampik dengan alasan seperti zaman Siti Nurbaya saja. Karena dulu ada
cerita rakyat yang juga termasuk hak asasi manusia. Orang tua perempuan atau
orang tua dari Siti Nurbaya memaksakan dia untuk menikah dengan seorang datuk
tua yang sudah punya istri atas dasar melunasi hutang. Tapi kejadian tersebut
masih saja terjadi di zaman globalisasi seperti ini.
Kembali
lagi ke topik,wanita menganggap itu tidak adil karena telah melanggar hak
mereka sebagai perempuan yang ingin juga memilih jodoh sesuai dengan perasaan
mereka. Tetapi orang tua merasa berwenang memilih untuk anak gadis mereka yang
merasa mereka itu baik untuk anak gadisnya. Memang hal itu baik, tetapi dengan
memilih seseorang yang menurut dia pantas untuk dia maka dia akan bahagia.
Pemaksaan orang tua ini biasanya sering berakibat fatal terhadap masa depan
anak gadis mereka. Karena sekarang banyak orang yang tidak bertanggung jawab
dan hanya bermodal tampang baik awalnya. Ketika sudah menikah semakin banyak
hal lagi kasus pelanggaran hak asasi manusia tersebut. Seperti kekerasan dalam
rumah tangga, kebebasan untuk bekerja, dan masih banyak hal lagi yang semakin
banyak dan menambah kasus pelanggaran hak asasi manusia itu.
Seharusnya
orang tua yang masih menggunakan metode seperti itu untuk anak gadisnya
menghilangkan tradisi seperti itu karena sekarang sudah zaman demokrasi. Anak
gadis itu meiliki hak yang harus dituruti tetapi orang tua juga harus menyaring
apa yang dilakukan anak-anak mereka tersebut.
Contoh
lain seperti memaksakan anak mereka untuk bersekolah yang menurut mereka itu
baik dan anak mereka akan sukses di bidang yang mereka pilih padahal anak
mereka tidak menguasai bidang itu. Pemaksaan tersebut dapat mengakibatkan
kemunduran mental dan tekanan batin atau rasa tidak nyaman terhadap apa yang
dilakukan anak mereka. Anak tersebut akan merasa berontak dan mungkin akan
mengalami kemunduran di bidang tersebut. Padahal jika di bidang yang disukai
anak maka akan lebih sukses lagi anak itu berkembang. Bahkan diluar bayangan
mereka, anak itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa dalam kompetisi di luar
sana.
Potensi
anak yang mendalam harus digali dan orang tua harus peka terhadap potensi anak
mereka. Bukan memaksakan sesuai dengan kehendak orang tua karena sesuatu yang
dipaksakan umumnya akan berakhir dengan tidak baik. Biarlah mereka menemukan
apa yang menurut mereka baik tetapi sebagai orang tua tetap harus menyaring apa
yang dilakukan anak mereka dengan tidak membatasi terlalu banyak atas apa yang
mereka lakukan. Pemaksaan hak asasi manusia tersebut terhadap anak akan membuat
anak menjadi memberontak dan diam-diam mereka akan mencari jati diri mereka
yang sebenarnya akan lebih berdampak buruk terhadap perkembangan psikologi anak
tersebut dan hal itu menjadi sangat berbahaya.
Orang
tua memiliki kewajiban untuk membimbing, mengarahkan, dan mebantu anaknya
menemukan seuatu yang baik untuk masa depan mereka tetapi bukan untuk
memaksakan kehendak mereka. Sikap orang
tua yang menjadikan keinginannya untuk menjadi prioritas utama untuk dituruti
anaknya menyebabkan hak asasi manusia itu tidak berkembang dan semakin
terkungkung di dalam diri anak itu. Maka dari itu, sebagai orang tua harus
mengerti dan bisa membedakan sikap antara mengekang dengan member kebebasan
tapi ada batas-batas yang harus dijadikan patokan orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar