Menurut
saya,yang perlu kita garis bawahi adalah arti terorisme itu sendiri.
Banyak di Negara-negara lain (khususnya
non-Islam) bahkan di negara kita sendiri yang mengartikan bahwa pengertian teroris itu adalah yang mempunyai
ciri-ciri: Orangnya bergama islam,berjenggot,dengan simbol-simbol islam
lainnya.Akan tetapi apabila yang melakukan kerusakan,pengeboman ataupun
kejahatan lainnya itu non muslim. Apakah ia dikatakan TERORIS?? Nah,ini yang
saya katakan salah kapra dalam pengartian,mereka tidak obyektif,yang mana semua
itu hanya untuk mendeskriditkan islam semata.
Mengetahui masalah itu,ada yang mengatakan
yang melakukan itu orang muslim,non muslim,isis maupun yang lain,tapi saya
mengatakan itu salah,sekalipun misalnya yang melakukan itu orang muslim,saya
tetap mengatakan salah,karena dalam islam sendiri tidak mengajarkan seperti
itu.
Masalah isis juga,ada yang mengatakan itu
adalah pengaruh propaganda non islam,salah satunya Amerika.Yang mana itu semua
tidak tidak lain untuk mendeskriditkan,merusak nama baik Islam. Kita ambil
contoh,ketika kita melihat bendera yang berlafadzkan “lailahailallah”,apa yang ada di benak
fikiran kita?? Ada di antara kita yang mengatakan,o..itu isis,keras dan
sebagainya,padahal tanpa kita sadari itu adalah lafadz tauhid,lafadz pengesaan
kita kepada ALLAH. Nah,inilah salah satu
ghazwul fikr(perang pemikiran),yang mana itu semua tidak kita sadari. Mereka
memasuki (mendoktrin) kita melalui media,budaya,dan sebagainya,akan tetapi kita
tidak menyadarinya wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar