Pada hari Jumat, 13 November 2015 pukul 21.20 waktu setempat di Paris, Perancis terjadi teror yang diklaim serangan dari ISIS. Sasaran serangan adalah di empat tempat yang berbeda ada waktu yang sama, diantaranya di stadion, restoran, bar dan gedung konser. Serangan ini menewaskan 129 orang, 352 orang luka, dan 99 orang sisanya dalam kondisi kritis. Motif serangan ISIS ini diklaim karena balas dendam terhadap Paris, yang dikabarkan berhasil menewaskan anggota ISIS, Jihadi John.Selain itu, penyebab ISIS menyerang Paris karena merupakan negara sekutu, yang ikut memborbardir Syuriah.
Sebenarnya kalau kita amati, ISIS akan menyerang negara NATO atau negara sekutu diantaranya ada Perancis dan Amerika. Akan tetapi, Paris mudah diserang dan disusupi oleh teroris karena besarnya pengungsi Syuriah menyusup ke Paris. Tidak menutup kemungkinan negara selanjutnya adalah Amerika dan sekutunya sebagai sasaran, karena mereka adalah musuh dari ISIS yang berlawanan dalam segi syara' Islam menurut ajaran mereka (ISIS).
Menurut saya, tindakan ISIS ini, menunjukkan bahwa mereka menyerang Paris murni tragedi kemanusiaan, tidak ada hubungannya dengan agama. Karena di dalam Agama Islam itu tidak ada saling menyakiti apalagi sampai membunuh manusia dengan cara teror bom yang menggunakan metode bom bunuh diri untuk menewaskan orang-orang yang ditargetkan. Dalam penyerangan ini juga menunjukkan toleransi antar umat beragama tidak ada, isu yang beredar bahwa ISIS ingin menciptakan negara yang berbasis Islam, tetapi strategi mereka yang salah yaitu dengan cara fundamentalis atau radikal apabila tidak sependapat dengan mereka (ISIS).
Di sisi lain tentang umat beragama, tentu nama Islam dan negara yang menganut agama Islam di dalamnya akan tercoreng, karena mengira bahwa Islam identik dengan kekerasan yaitu teror bom. Sehingga kepercayaan akan aman dan damai dengan yang beragama Islam semakin dijauhi atau dihindari dan terkucilkan oleh negara-negara barat yang non-muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar